Jumat, 22 November 2024

Jokowi: Jangan Ada Fitnah dan Hoaks di Medsos saat Pemilu 2024

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada acara Syukuran 1 Abad NU 25 Tahun PKB di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7/2023). Foto : Antara

Joko Widodo Presiden meminta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan dengan penuh kegembiraan, tanpa ada ujaran kebencian, hoaks, serta saling fitnah di media sosial.

“Jangan ada ujaran kebencian. Jangan ada lagi berita bohong, banyak itu yang di pemilu-pemilu sebelumnya. Terutama di medsos. Jangan lagi ada fitnah-fitnahan. Sekali lagi, jangan lagi ada fitnah-fitnahan, utamanya juga di medsos,” tegas Jokowi dilansir Antara.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri syukuran 1 Abad NU dan 25 Tahun PKB di Stadion Manahan di Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (23/7/2023).

Jokowi menekankan pemilu adalah pesta demokrasi, di mana rakyat semestinya bersenang-senang, dan tidak boleh ada ketakutan maupun pertengkaran.

“Saya kalau baca medsos kadang-kadang geleng-geleng, kok nggeh koyo ngeten, sami-sami sederek, sami-sami sedulur. Nggih mboten? Apalagi (pertengkaran) atas nama agama, ini tidak boleh terjadi,” tegas Jokowi.

Dia menekankan perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal wajar. Dia meminta perbedaan pilihan tidak direspons dengan saling bertengkar atau saling menjelekkan.

Lha wong yang di atas-atas aja, ketua-ketua partai itu sering makan-makan bareng. Capres-capres itu ngopi bareng, lha kok yang di bawah saling bertengkar dan berkepanjangan, kangge nopo. Kita ini satu saudara, sebangsa dan setanah air Indonesia. Ampun kesupen, nggih mboten?” jelasnya.

Dia meminta setelah menjalani pemilu seluruh rakyat Indonesia kembali bersatu sebagai sebuah bangsa yang besar.

Kok isih, pemilune wis rampung, isih udruk udrukan ning medsos, kadang-kadang nggeleng nggeleng niki kok koyo ngeten. Tapi itu bukan di PKB,” katanya. (ant/dvn/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs