Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengajarkan semua orang tua mendukung keberhasilan maupun kegagalan anak di masa sekolah saat masa orientasi orang tua (MOT) hari ini, Sabtu (22/7/2023). Dia menyebut, karakter pelajar bergantung dari ajaran orang tua (ortu).
“MOT ini adalah membangun mindset (pola pikir) ortu agar tidak membebani anak. Anak itu bisa tidak ada persaingan dalam hidup, bisa jujur, bisa punya akhlak bagus, tergantung ortu mendidik,” terangnya, Sabtu (22/7/2023).
Bentuk dukungan itu beragam, mulai dari gagalnya siswa mendapat nilai akademik yang maksimal, atau tak berhasil masuk sekolah negeri dan harus belajar di swasta.
“Yakinkan kalau dia (anak) berlian, ditaruh di sekolah manapun akan tetap jadi berlian. Jadi jangan ada ortu memaksa anaknya. Ketika gak masuk ke negeri, dikasih semangat akan semangat. Karakter anak bisa terbunuh, karena ego ortu. Karena malunya ortu. Ini yang saya buka kembali,” jelasnya.
Ia mau, semua orang tua sadar tak ada perbedaan sekolah negeri dan swasta. Bahkan dari segi kualitas, lanjutnya, banyak sekolah swasta yang jauh lebih maju.
Diketahui, selain masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) untuk siswa, sejak Senin (17/7/2023) lalu, Pemkot Surabaya juga menggelar MOT yang hanya berlangsung hari ini, Sabtu (22/7/2023). Tujuannya menyamakan visi-misi sekolah, pemkot, dengan wali murid. (lta/bil/iss)