Sabtu, 23 November 2024

Pemkot Surabaya bersama UNESCAP Wujudkan Ekosistem Smart City

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
M. Afghani Wardhana Staf Ahli Wali Kota Surabaya, Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan. Foto: Antara

Pemerintah Kota Surabaya berkolaborasi dengan United Nation Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) dan United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) untuk mengembangkan ekosistem smart city atau kota cerdas.

“Jadi, hampir semua, baik pemerintah maupun masyarakatnya diharapkan bisa mengimplementasikan sebagai kota yang cerdas,” kata M. Afghani Wardhana Staf Ahli Wali Kota Surabaya Bidang Politik, Hukum, dan Pemerintahan dilansir Antara, Rabu (19/7/2023).

Untuk itu, sambung dia, Pemkot Surabaya kolaborasi dengan UNESCAP dan UCLG ASPAC untuk berperan aktif mengedukasi seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan kota cerdas di Kota Pahlawan. Kerja sama tersebut diwujudkan dengan pengadaan Matchmaking and Networking Event Smart City Innovation Lab (SCIL) di Surabaya pada Selasa (18/7/2023).

Afghani menyebutkan beberapa poin yang harus dipenuhi, yakni smart economy, smart mobility, smart governance, serta smart living and environment. Poin-poin tersebut adalah inisiatif dan program unggulan yang telah dilakukan Pemkot Surabaya dalam mewujudkan kota cerdas.

Afghani menyatakan Eri Cahyadi Wali Kota ingin berbagai program berbasis teknologi yang dijalankan Pemkot Surabaya bisa berjalan sesuai visi tersebut. Dengan menggandeng pihak swasta dan perguruan tinggi, diharapkan bisa mengeluarkan potensi dan mengedukasi masyarakat dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota cerdas.

“Jadi, tidak cukup sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh pemkot saja, namun semua lapisan harus dilibatkan mulai dari startup, media, perguruan tinggi, hingga UCLG ASPAC juga dilibatkan, sehingga bisa menjadi kekuatan dalam mewujudkan kota yang pintar dan cerdas,” ungkapnya.

Helmi Abidin Regional Manager UCLG ASPAC menyampaikan kegiatan SCIL ini adalah proses seleksi pelaku startup yang akan dilibatkan dalam pengembangan ekosistem dan mewujudkan kota cerdas. Sedangkan peran dari UCLG ASPAC, yaitu sebagai jembatan antara Pemkot Surabaya dengan UNESCAP dalam mengembangkan ekosistem kota cerdas tersebut.

Helmi mengimbuhkan tugas UCLG ASPAC ini tidak hanya sebagai jembatan antara Pemkot Surabaya dengan UNESCAP, tapi juga ikut mendukung pengembangan ekosistem kota cerdas di Surabaya.

“Kami juga mendukung implementasi secara langsung hasil pengembangan ekosistem setelah pemilihan startup secara langsung,” ucapnya.

Helmi menyebutkan UCLG ASPAC sebelumnya juga berpartisipasi dalam pengembangan ruang publik dan sebagainya di Kota Surabaya. Dalam seleksi kali ini ada lima startup asal Indonesia yang berkesempatan ikut dalam pengembangan ekosistem kota cerdas di Kota Surabaya, di antaranya adalah Cityplan, Surplus Indonesia, Jaramba, SMEs Pack, dan Buandisini.

“Itu merupakan salah satu bentuk Kota Surabaya dalam memanfaatkan jejaring internasional, baik level regional maupun global untuk mendukung pengembangan pembangunan di kota ini. Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa membantu Surabaya dalam menjawab tantangan ke depan,” pungkasnya. (ant/bnt/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs