Jumat, 22 November 2024

Muhammadiyah Targetkan 670 Huntara untuk Korban Gempa Lombok Tuntas Tahun Ini

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pembangunan Rumah Huntara Muhammadiyah di Dusun Lekok Tenggara, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Foto: Istimewa

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menargetkan pembangunan 670 rumah hunian sementara (huntara) bagi korban bencana gempa di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), tuntas tahun ini.

“Sekarang yang sudah terbangun 399 unit. Target kami bisa tuntas tiga bulan ke depan,” kata Arif Nur Kholis Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di Surabaya, Selasa (18/9/2018).

Arif menyampaikan ini saat menghadiri pertemuan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Jalan Kertomenanggal Surabaya, Selasa sore.

Rumah huntara Muhammadiyah berukuran 6×4 meter persegi dengan tinggi 2,5 meter itu dibangun dengan biaya Rp7,2 juta per unit. Rumah ini sudah dilengkapi satu kamar tidur dan satu ruang keluarga.

Arif menjelaskan, pembangunan rumah huntara, sesuai penamaannya, berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi korban gempa sembari menunggu bantuan rumah permanen dari pemerintah.

Selama ini, kata dia, warga korban bencana gempa di Lombok Utara tinggal di tenda-tenda pengungsian karena rumah mereka sudah hancur akibat gempa sehingga sudah tidak bisa dihuni.

Rofii Ketua MDMC Jawa Timur mengatakan, sampai sekarang Muhammadiyah terus melakukan proses pembangunan huntara di kawasan Desa Gondang Kecamatan Gangga, Lombok Utara.

“Sudah seminggu ini kami melakukan pembangunan huntara di sana,” ujarnya.

Huntara, menurut Rofii, memiliki sirkulasi yang bagus sehingga layak menjadi tempat tinggal pengungsi. Dia memperkirakan, setidaknya rumah huntara itu bisa bertahan sampai tiga tahun.

Pembangunan huntara oleh Muhammadiyah, seperti dia jelaskan, menggunakan bahan-bahan bangunan dari bekas rumah pengungsi yang telah roboh. Bahan-bahan lain didatangkan dari Surabaya, Bali, dan Lombok.

“Atap kami beli di Bali. Sedangkan rangka atap kami datangkan dari Surabaya, sebagaian lagi dari Lombok. Kami mempertimbangkan harga,” ujarnya.

Huntara Muhammadiyah dibangunan di lahan milik warga pengungsi dengan harapan agar para pengungsi lebih nyaman menghuni rumah tersebut.

Selain huntara, Muhammadiyah juga membangun enam masjid yang runtuh serta enam klinik kesehatan. Organisasi keagamaan ini juga membuat 110 MCK, 2 unit tandon air, 2000 meter pipanisasi, 5 sumur bor, dan 6 paket penjernih air.

“600 orang relawan kami masih bertahan di Lombok untuk mendampingi korban gempa. Mereka fokus membantu rehabilitasi darurat pascagempa yang menewaskan 515 orang itu,” katanya. (den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs