Marketa Vondrousova menjadi petenis non unggulan pertama yang menjuarai Wimbledon di era open. Petenis Ceko itu menang mengejutkan 6-4, 6-4 atas Ons Jabeur petenis Tunisia dalam final Sabtu (16/7/2023).
Sebagai petenis putri pertama yang tidak diunggulkan di final Wimbledon dalam 60 tahun tahun terakhir, Vondrousova bermain sangat dominan melawan peringkat keenam Jabeur.
Petenis berusia 24 tahun itu memanfaatkan peluang di Centre Court untuk memenangi gelar Grand Slam perdananya pada final kedua turnamen majornya setelah kalah dari Ash Barty di final French Open 2019.
Vondrousova bergabung dengan Jana Novotna dan Petra Kvitova sebagai petenis putri Ceko yang memenangi gelar Wimbledon.
Kemenangan Vondrousova menyelesaikan comeback yang luar biasa setelah serangkaian cedera yang sempat menghambat kariernya.
“Setelah semua yang saya lalui, saya harus mengenakan gips tahun lalu, dan sekarang saya tidak percaya saya memegang trofi ini,” kata Vondrousova dilansir Antara, Sabtu (15/6/2023).
Sekitar 12 bulan yang lalu, Vondrousova duduk sebagai penonton Wimbledon. Dia hanya bisa menyaksikan sahabatnya Miriam Kolodziejova berusaha lolos ke undian utama.
Operasi pergelangan tangan kedua Vondrousova membuat peraih medali perak Olimpiade itu absen selama enam bulan, meskipun ketidakhadirannya dari tur setidaknya memberinya ruang dan waktu untuk menikah.
Dia adalah petenis peringkat terendah kedua yang mencapai final Wimbledon. Hanya Serena Williams pada 2018 yang lebih rendah di peringkat ke-181.
Jabeur menjadi petenis putri Arab pertama yang mencapai final Grand Slam tahun lalu di Wimbledon, tetapi kalah dari Elena Rybakina dalam tiga set.
Dia mengalami hal serupa hanya beberapa pekan kemudian ketika dia kalah dari Iga Swiatek di final US Open.
“Ini akan menjadi hari yang berat tapi saya tidak akan menyerah,” ujar Jabeur sambil menyeka air matanya.(ant/saf/rid)