Associated Press (AP) sepakat melisensikan sebagian arsip berita kepada OpenAI dengan tujuan untuk eksplorasi penggunaan AI generatif dalam berita.
Sesuai kesepakatan, penerbit berita itu akan mendapatkan akses ke teknologi dan keahlian produk OpenAI, namun rincian harganya tidak diungkapkan.
Melansir Reuters, Jumat (14/7/2023), AP juga tidak mengungkapkan bagaimana mereka akan mengintegrasikan teknologi OpenAI dalam operasi beritanya. Penerbit ini telah menggunakan AI untuk mengerjakan laporan pendapatan perusahaan, merekap acara olahraga, dan melakukan transkripsi untuk acara siaran langsung tertentu.
Kumpulan berita yang AP akan membantu menyediakan OpenAI data dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk melatih sistem AI seperti ChatGPT, yang telah membuat konsumen dan bisnis kagum dengan kemampuannya untuk merencanakan liburan, meringkas dokumen hukum, dan menulis kode komputer.
Namun, publikasi berita masih lambat dalam mengadopsi teknologi ini, karena kekhawatiran atas kecenderungannya untuk menghasilkan informasi yang tidak benar secara faktual, serta tantangan dalam membedakan antara konten yang dihasilkan oleh manusia dan program komputer.
“AI generatif adalah bidang yang bergerak cepat dengan implikasi yang luar biasa bagi industri berita,” kata Kristin Heitmann wakil presiden senior dan kepala pendapatan AP.
Menurutnya, organisasi berita harus memanfaatkan peluang ini, sehingga ruang redaksi berukuran besar maupun kecil dapat memanfaatkan teknologi ini untuk memberi manfaat bagi jurnalisme.
Beberapa outlet sudah menggunakan AI generatif untuk konten mereka. BuzzFeed telah mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan AI untuk mendukung kuis kepribadian di situsnya, dan New York Times menggunakan ChatGPT untuk membuat pesan Hari Valentine tahun ini.
“Umpan balik dari AP – bersama dengan akses ke arsip teks faktual mereka yang berkualitas tinggi – akan membantu meningkatkan kemampuan dan kegunaan sistem OpenAI,” ungkap Brad Lightcap chief operating officer di OpenAI. (bnt/faz)