Ribuan aktor Hollywood telah mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan pemogokan yang dilakukan oleh serikat screenwriter beberapa bulan lalu.
Melansir BBC News, Jumat (14/7/2023), serikat pekerja Screen Actors Guild-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) ingin agar perusahaan-perusahaan raksasa streaming menyetujui pembagian keuntungan yang lebih adil, pembatasan penggunaan AI dalam perfilman, dan kondisi kerja yang lebih baik.
Menurut keterangan SAG-AFTRA, yang mewakili 160.000 aktor, pemogokan bukanlah hasil yang mereka harapkan, karena studio tidak dapat beroperasi tanpa pemain yang menghidupkan acara TV dan film mereka.
“Sayangnya serikat pekerja telah memilih jalan yang akan menyebabkan kesulitan keuangan bagi ribuan orang yang bergantung pada industri ini,” tambahnya.
Aksi mogok kerja SAG-AFTRA dimulai pada Jumat (14/7/2023) tengah malam diteruskan pagi di luar kantor pusat Netflix di California, sebelum kemudian berlanjut ke Paramount, Warner Bros, dan Disney.
Cillian Murphy, Matt Damon dan Emily Blunt aktor papan atas juga meninggalkan pemutaran perdana film yang mereka mainkan, Oppenheimer, di London pada Kamis malam saat aksi mogok kerja diumumkan.
Serikat itu juga ingin jaminan bahwa kecerdasan buatan (AI) serta wajah dan suara yang dihasilkan komputer tidak akan digunakan untuk menggantikan para aktor.
Untuk mengatasi kekhawatiran tentang penggunaan AI, AMPTP (Aliansi Produser Film dan Televisi) menyatakan bahwa mereka telah menyetujui proposal terobosan yang akan melindungi kemiripan penampilan digital para aktor, dan meminta persetujuan mereka ketika replika digital itu untuk digunakan dalam pertunjukan atau melakukan perubahan terhadap replika tersebut.
Namun, Duncan Crabtree-Ireland Direktur Eksekutif Nasional dan Kepala Negosiator SAG-AFTRA menyatakan bahwa tawaran tersebut tidak dapat diterima.
“Mereka mengusulkan agar para pemain latar kami dapat dipindai, dibayar untuk bayaran satu hari, dan perusahaan mereka harus memiliki hasil pindaian gambar mereka, kemiripannya, dan dapat menggunakannya untuk selama-lamanya,” katanya.
Dia berpendapat itu bukanlah usul terobosan dan menyuruh AMPTP untuk mempertimbangkan ulang.
Tuntutan SAG lainnya terhadap layanan streaming adalah agar para aktor menerima bayaran lebih besar, seperti pada saat program atau acara yang mereka bintangi ditayangkan ulang.
“Dalam model yang baru (streaming), mereka tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di balik layar, karena streamer (penyedia layanan streaming) tidak berbagi (informasi),” ujar Kim Masters pemimpin redaksi Hollywood Reporter kepada BBC.
Untuk film yang sedang dalam proses produksi, itu berarti sebagian besar proses produksi tidak mungkin berjalan. Bahkan dalam kasus-kasus saat syuting telah selesai, para aktor tidak akan ada untuk syuting ulang dan dalam elemen-elemen penting lainnya dari proses pembuatan film.
Acara TV yang masih dalam proses syuting juga sebagian besar harus dihentikan karena aktornya tidak dapat hadir, meskipun dalam beberapa kasus, kesepakatan alternatif dapat dibuat antara artis dan produser untuk memungkinkan pekerjaan tetap berlanjut.
Bintang-bintang Hollywood papan atas juga tidak akan dapat menghadiri acara-acara untuk mempromosikan film yang baru dan yang akan datang, seperti Emmy dan Comic-Con, yang mungkin akan dijadwal ulang atau dikurangi. (bbc/bnt/ham)