PT PLN (Persero) mengembangkan penggunaan smart meter advanced metering infrastructure (AMI) di Sidoarjo sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Lasiran General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memaparkan peluncuran smart meter AMI ini merupakan upaya digitalisasi layanan PLN untuk meningkatkan akurasi pembacaan meter.
“Teknologi terbaru yang ditawarkan AMI ini memberikan kemudahan bagi pelanggan melakukan monitoring dan kontrol penggunaan listrik secara real time. Bagi PLN, pembacaan meter dilakukan jarak jauh sehingga tidak diperlukan lagi billman ke lokasi,” jelas Lasiran dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (11/7/2023).
Smart meter AMI sendiri merupakan alat pengukur penggunaan listrik yang dilengkapi fitur komunikasi dua arah untuk penyediaan informasi yang komprehensif mulai dari energi, tegangan, arus dan lainnya.
Dengan sistem ini, para pelanggan bisa mengetahui profil penggunaan energi listrik sekaligus tagihan listrik berjalan. Pelanggan juga bisa menghitung energi listrik secara mandiri menggunakan aplikasi PLN Mobile.
“Kami menyasar 84 ribu lebih pelanggan yang akan diganti meter di rumahnya. Target Desember 2023 tuntas,” terang Lasiran.
Lasiran juga menambahkan penggantian kWh meter lama ke smart meter AMI dilakukan secara gratis dan tidak akan membebani pelanggan. Adapun PLN juga berjanji menjaga keamanan data pelanggan.
Proses penggantian ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pelanggan dengan pemakaian listrik tinggi dan akan berlanjut hingga mencakup seluruh pelanggan di Sidoarjo.
“Mohon kekooperatifannya untuk menerima petugas kami yang akan melakukan penggantian. Pastikan petugas beridentitas resmi PLN,” imbuhnya. (bnt/ham)