Jumat, 22 November 2024

BBPJN Segera Bangun Jembatan Bailey di Kali Glidik II, Sambung Jalur Malang-Lumajang

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Jembatan Kali Glidik II sebelum putus. Foto: BBPJN

Hujan deras yang terus mengguyur wilayah selatan Jawa Timur sejak beberapa hari yang lalu mengakibatkan jalan nasional Malang-Lumajang putus total.

Berdasarkan keterangan yang diterima suarasurabaya.net, putusnya Jembatan Kali Glidik II karena debit aliran sungai naik dengan membawa material dan menghantam jembatan sepanjang 37 meter itu, pada Jumat (7/7/2023) siang sekitar pukul 14.15 WIB.

Jembatan Kali Glidik II terletak di ruas Jalan Nasional link 061 (Bts Malang-Lumajang), tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Lokasi jembatan tidak jauh dari tugu perbatasan antara Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang.

Rakhman Taufik Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali menyampaikan penanganan terhadap Jembatan Kali Glidik II akan segera dilakukan.

“Saat ini telah ditugaskan tim survey untuk melakukan investigasi pilar dan sungai serta menyusun gambar kerja. Jika dimungkinkan secara teknis dan cuaca mendukung, penanganan sementara dilakukan dengan instalasi jembatan Bailey sehingga diharapkan dapat dioperasionalkan akhir Agustus 2023. Perkembangan lebih lanjut akan diinformasikan kemudian.”, ungkap Rakhman.

Jembatan Kali Glidik II setelah putus diterjang banjir pad Jumat (7/7/2023). Foto: BBPJN

Jembatan Kali Glidik II dibangun pada tahun 1970 dan saat ini berumur 53 tahun. Jembatan ini memiliki total panjang 37 meter dengan lebar 6,80 meter. Bangunan di atas jembatan ini berupa Gelagar Baja Permanen dan terdiri dari 3 bentang.

Selain Jembatan Kali Glidik II yang putus, hujan deras di sekitar jalur nasional Malang –Lumajang juga menyebabkan terjadinya longsor pada tebing jalan nasional di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang. Lokasinya di Km. Turen 58+700, tidak jauh dari Jembatan Besuk Kobo’an.

Longsor terjadi akibat curah hujan deras yang terjadi selama beberapa hari, sehingga mengakibatkan kondisi tanah menjadi gembur. Material longsor berupa tanah dan bebatuan menutup permukaan jalan sepanjang 25 meter, sehingga arus lalu lintas terhambat.

Saat ini sudah teridentifikasi empat titik longsor dan segera mendapatkan penanganan. David Rachmat Prabowo PPK 1.3 Provinsi Jawa Timur, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan alat berat dan segera melakukan pembersihan area saat cuaca mendukung dan kondisi aman. (bnt/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs