Jumat, 22 November 2024

Kementan: Petani Bisa Akses KUR untuk Menghadapi El Nino

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Pak Sukimin dan Pak Tambar memanen padi di desa Cabean, kecamatan Sawahan, kabupaten Madiun. Foto: Humas LMI

Kementerian Pertanian (Kementan) mempersilakan petani mengakses kredit usaha rakyat (KUR) yang tersedia Rp100 triliun pada tahun 2023 untuk antisipasi kerugian akibat gagal panen atau fuso ketika El Nino yang menyebabkan kekeringan panjang menimpa lahan sawahnya.

Prof. Fadjry Djufry Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) mengatakan, melalui KUR serta asuransi pertanian yang disediakan Kementan dengan premi sekitar Rp40 ribu dapat memberi jaminan sekitar Rp6 juta kepada petani.

“Jadi kalau terjadi fuso, petani dapat mengakses KUR. Tiga sampai empat tahun ini kita telah menyalurkan KUR meningkat setiap tahun,” ungkapnya dilansir Antara, Rabu (5/7/2023).

Fadjry turut menyampaikan bahwa Kementan juga tidak hanya mengantisipasi kerugian petani melalui KUR, namun juga dengan menyiapkan berbagai jenis padi yang tahan kekeringan, pupuk dan antisipasi hama.

Sejumlah wilayah, di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT), Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjadi zona merah terdampak El Nino pada sektor pertanian, namun ada beberapa daerah rawa lebak yang kini justru dapat menjadi lumbung pertanian baru menggunakan jenis padi yang disesuaikan.

Tahun ini, tersedia KUR pertanian bagi petani tanaman pangan sebesar Rp28 triliun, holtikultura Rp15 triliun, perkebunan Rp33 triliun dan peternakan Rp24 triliun sehingga total Rp100 triilun.

Menurut catatan Kementan, hingga Senin (3/7/2023), realisasi KUR pertanian oleh petani tanaman pangan sekitar Rp7,9 triliun, hortikultura Rp3,1 trilun, perkebunan Rp12 triliun dan peternakan Rp5,8 triilun.

Pada tahun 2022, sambung dia, realisasi penyaluran KUR sektor pertanian mencapai Rp103 triliun, melampaui target tahun 2022 senilai Rp90 triliun. Sebelumnya pada 2020, realisasi penyaluran KUR Pertanian mencapai Rp50 triliun. Sementara pada 2021 mencapai Rp85,6 triliun dari target Rp70 triliun.

“Jadi ada KUR dan ada asuransi sehingga Kementerian bisa hadir kalau terjadi kerugian, kami juga menyiapkan varietas-varietas yang diharapkan tahan selama kekeringan panjang El Nino,” tuturnya.

Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian saat diwawancarai usai menghadiri kegiatan forum diskusi “Meskipun El Nino, bisa panen”, Selasa (4/7/2023), menyebutkan beberapa langkah yang harus dilakukan semua pihak dalam menghadapi El Nino yang berdampak pada sektor pangan, di antaranya KUR untuk mengantisipasi kerugian petani.

“Banyak sektor dalam hal ini yang harus bisa terantisipasi dengan mempersiapkan kredit usaha rakyat atau KUR dan investasi-investasi lainnya yang ada di sekitar daerah masing-masing untuk mengantar program-program selain dari APBN dan APBD,” ucapnya.

Syahrul mengimbau para petani untuk dapat mengatur bukan hanya budidaya, tetapi bagaimana pascapanen bahkan lumbung-lumbung pangan yang ada di desa dan kabupaten harus dihidupkan untuk menjaga stok pangan agar semua daerah merasa aman dengan pangan yang disediakan sendiri.(ant/bnt/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs