Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) menyebut, banyak dampak buruk dari mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan atau minuman. Salah satunya, bisa menyebabkan kemandulan.
Rafika Aprilianti Kepala Laboratorium Ecoton mengatakan, mikroplastik mengancam kesehatan manusia karena memiliki sifat yang dapat mengikat komponen kimia.
“Terdapat sekitar tujuh bahan kimia yang terkandung dalam plastik yang dapat menyebabkan sperma encer dan menopause (penurunan alami pada hormon reproduksi) lebih cepat,” ucapnya, Rabu (5/7/2023).
Bahan berbahaya dalam plastik yang mengganggu hormon dan berdampak buruk pada kesehatan di antaranya bhispenol. Selain menganggu hormon reproduksi, bahan itu juga mempengaruhi perkembangan otak dan perilaku.
Kemudian, phthalates yang dapat menurunkan tingkat testosteron dan estrogen, memblokir kerja hormon tiroid dan sebagai racun pencemar system reproduksi.
“Dapat juga meningkatkan gangguan kehamilan, keguguran, anemia, mengganggu siklus menstruasi hingga menopause dini,” tambahnya.
Selain itu, ada alkylphenols yang mempengaruhi infertilitas pria, sehingga jumlah sperma rendah dan mengganggu prostat, senyawa itu juga mampu meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita dan pria.
Kemudian, brominated flame retardants yang dapat mengganggu reproduksi pria dan wanita, menghambat tiroid dan mengganggu perkembangan syaraf. Dioksin, mempengaruhi perkembangan otak, mengganggu tyroid dan sistem imun tubuh, meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, dan kerusakan sistem imunitas
Lalu, UV Stabilizer yang mengganggu fungsi endokrin, menghambat proses pertumbuhan yang normal dan membuat efek estrogenik pada tubuh, dan senyawa perfluorinasi yang dapat menganggu metabolisme tubuh pada sistem imun, fungsi hati, dan tiroid.
“Senyawa itu juga dapat mengubah masa pubertas anak, meningkatkan risiko kanker payudara, testikel prostat, kanker ovarium dan limfoma,” ucapnya.
Oleh karena itu, dia mengingatkan perlu upaya serius untuk mengatasi masalah tersebut, seperti harus ada strategi melalui kebijakan dan regulasi berwawasan lingkungan dalam memutus rantai polusi plastik di indoensia.
Sementara itu, Kholid Basyaiban Devisi legal dan advokasi Ecoton bilang, perlu ada penanganan sampah yang lebih maksimal mulai dari masyarakat, produsen hingga pemerintah.
“Karena masalah yang disebabkan mikroplastik lebih besar dari yang diperkirakan. Sehingga, berbahaya dan mengancam keberlangsungan makhluk hidup,” tandasnya.(ris/rid)