Rizal Ramli mantan menteri perekonomian era Gus Dur menyoroti polemik rencana impor beras hingga menyebabkan ‘perseteruan’ antara Budi Waseso (Buwas) Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan Enggartiasto Lukito Menteri Perdagangan.
Menurut Rizal, saat ini Bulog masih mempunyai stok beras 2,4 juta ton, sehingga gudangnya sudah penuh. Ketika ada perintah untuk impor, sementara gudang Bulog penuh, kata Rizal, wajar kalau Buwas jengkel dan marah.
“Ini saja masih ada yang panen. Kebayang nggak di Bulog ada stok 2,4 juta ton, tidak ada gudang, sehingga bapak Buwas mengatakan sudah kantor departemen perdagangan dijadikan saja gudang beras, di jawab oleh menteri perdagangan, itu bukan urusan kami soal gudang, Buwas bilang “Matamu” kalau orang jawa sudah ngomong seperti itu sudah gedeg atau jengkel banget,” ujar Rizal dalam dialektika demokrasi membahas impor beras, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
Kata Rizal, kalau sampai impor beras lagi, sementara pada bulan Oktober ada panen, dan Januari-nya panen raya, dan tidak ada gudang untuk menampung, maka Bulog tidak bisa beli beras rakyat. Dia menilai kalau sampai ini terjadi, maka pemerintah kejam terhadap rakyatnya.
Dia mengaku sempat berbincang dengan Amran Sulaiman menteri pertanian yang menilai kebijakan Mendag sungguh keterlaluan.
“Cerita sama saya, ini memang kebangetan yang namanya menteri Perdagangan itu, dia tahu dapat beking dari siapa-siapa, dan jalan sendiri,” kata dia.
Rizal menyarankan sudah waktunya menghentikan quota beras ini diganti dengan Tarif, dan siapa saja boleh impor. Dengan cara seperti itu, otomatis harga akan turun 75% dan konsumen juga rakyat akan senang. Kredibilitas Jokowi bisa kembali lagi di mata masyarakat.
“Tapi kalau ngotot terus, kebayang enggak itu dipaksakan impor terus, gudangnya kagak ada, nanti waktu panen raya bulan Januari Bulog nggak bisa beli beras. Coba bayangkan, kalau Bulog nggak bisa beli beras, emang Pak Jokowi bisa kepilih jadi presiden lagi?, belum tentu loh,” tegasnya.
Rizal mengajak kepada pemerintah untuk menggunakan kewarasan hati dan pikiran supaya ada keberpihakan kepada rakyat.
Sementara, Hamdhani anggota komisi VI fraksi Nasdem DPR menerima kritik dan masukan dari Rizal Ramli. Dia akan menyaampaikannya ke Mendag yang juga berasal dari partai NasDem.(faz/tin/rst)