Guna mendorong mobilitas perekonomian dan tempat wisata di Kabupaten Sumenep, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelontorkan Bantuan Keuangan (BK) senilai Rp60 miliar untuk merevitalisasi Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang.
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menilai, dua pelabuhan itu berperan vital dalam mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. Hari ini Gubernur Jatim itu meresmikan dua pelabuhan tersebut.
Menurut Khofifah, perjalanan laut di sekitar Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang belum terakses secara proporsional. Hal itu dia ketahui dari salah satu tayangan TV Nasional yang ditontonnya beberapa tahun lalu sebelum menjadi gubernur.
“Saat itu ada sapi yang dikirim dari Sapudi. Tapi kemudian sapi itu didorong di tengah laut untuk berenang sampai tepi. Saya bilang ini harusnya kita bisa menyiapkan aksesibilitas bagi proses mobilitas untuk masyarakat dan ternak,” ucap Khofifah di Sumenep pada Selasa (4/7/2023).
Rincian revitalisasi itu antara lain Rp17,9 miliar untuk Pelabuhan Gili Iyang dan Rp41,6 miliar untuk revitalisasi pembangunan Pelabuhan Dungkek. Pembangunan dua pelabuhan itu dilakukan secara bertahap.
Untuk revitalisasi Pelabuhan Dungkek dilaksanakan tahun 2020 oleh Dishub Kabupaten Sumenep dengan nilai kontrak senilai Rp41,5 miliar.
Pelabuhan Dungkek memiliki panjang trestle 140 meter dan lebar 7 meter. Sedangkan panjang jeti mencapai 42 meter dengan lebar 8 meter. Fasilitas penunjang di pelabuhan ini yaitu gedung kantor, terminal penumpang, area parkir, genset, dan tandon air.
Sementara itu, revitalisasi Pelabuhan Gili Iyang selesai pada 2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp12,4 miliar. Pelabuhan Gili Iyang ini memiliki panjang trestle 195 meter dengan lebar 3,5 meter. Dengan jeti sepanjang 33 meter dengan lebar 8 meter.
Selain mempermudah mobilitas masyarakat sekitar, Khofifah berharap kedua pelabuhan ini bisa menjadi akses ke daerah wisata di Gili Iyang maupun Gili Labak.
“Gili Iyang merupakan wisata kesehatan dengan kadar oksigen tertinggi kedua di dunia setelah Yordania. Yaitu 20,9 persen lebih tinggi dari daerah lain,” ujar Khofifah.
Sementara itu, Dewi Khalifah Wakil Bupati Sumenep mengatakan kalau daerahnya memiliki tantang geografis luar biasa. Sebab daerah ini memiliki 124 pulau di mana 76 di antaranya tidak berpenghuni.
“Maka Pelabuhan Dungkek ini sangat membantu ketika ada angin besar dan kapal-kapal nelayan harus bersandar dengan aman. Ada juga yang membutuhkan untuk mengantar jenazah yang tidak bisa menunggu kapal-kapal kecil. Pelabuhan ini sudah sangat representatif sekali,” ujarnya.(wld/saf/faz)