Sabtu, 23 November 2024

Prancis Rusuh, Istri Walikota Paris Diserang di Kediamannya

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Vincent Jeanbrun Walikota Paris (kiri). Foto: Reuters

Para perusuh di Prancis mencoba membakar rumah seorang walikota di pinggiran kota Paris semalam dan menembakkan roket ke arah istri dan anak-anak pejabat tersebut saat sedang melarikan diri.

Insiden ini telah menyebabkan kekhawatiran yang meluas dan dianggap sebagai percobaan pembunuhan. Elisabeth Borne Perdana Menteri  Prancis menggambarkannya sebagai hal yang tidak dapat ditoleransi.

Melansir BBC, Vincent Jeanbrun Walikota Paris sedang tidak berada di rumah, namun istrinya mengalami patah kaki dan salah seorang anaknya juga terluka.

Di Prancis, aksi kekerasan merebak setelah polisi melakukan pembunuhan kepada seorang remaja pada hari Selasa (27/6/2023) yang diduga dilatarbelakangangi tindakan rasisme.

Para tersangka dalam insiden di L’Haÿ-les-Roses sebelah selatan Paris hingga kini belum diidentifikasi.

Jeanbrun mengatakan bahwa ia sedang berada di kantornya untuk mengawasi situasi saat serangan terhadap rumahnya terjadi pada pukul 01:30 waktu setempat.

Para penyerang menggunakan sebuah mobil lalu menabrak gerbang rumah mereka sebelum membakar kendaraan tersebut sehingga kobaran api menyebar ke dalam rumah.

Kemudian ketika istrinya, Melanie Nowak, mencoba melarikan diri bersama anak-anaknya yang berusia lima dan tujuh tahun, mereka diserang dengan roket kembang api.

Walikota Jeanbrun menyebutnya ini sebagai upaya pembunuhan yang dilakukan orang-orang yang  melampaui batas.

“Jika prioritas saya hari ini adalah menjaga keluarga saya, tekad saya untuk melindungi dan melayani Republik ini lebih besar dari sebelumnya,” tambahnya.

Walikota dari partai kanan-tengah Les Republicains ini mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan di Prancis.

Kantor jaksa penuntut umum telah memulai investigasi atas percobaan pembunuhan tersebut.

Serangan terhadap rumah Walikota Jeanbrun terjadi pada malam kelima protes kekerasan di seluruh Prancis atas kematian Nahel M yang ditembak oleh polisi dari jarak dekat saat pemberhentian lalu lintas.

Sekitar 45.000 polisi dikerahkan di Prancis pada hari Sabtu untuk mengendalikan protes dan kementerian dalam negeri mengatakan bahwa Sabtu malam lebih tenang, dengan lebih sedikit penangkapan secara keseluruhan.

Jeanbrun sebelumnya telah mendesak pemerintah Prancis untuk memberlakukan keadaan darurat dalam menanggapi kerusuhan, yang sejauh ini ditolak oleh Emmanuel Macron Presiden Prancis.

Pemimpin Perancis ini akan bertemu dengan para pejabat tinggi untuk membahas krisis ini. (bbc/bnt/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs