Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara, cabang olahraga (cabor) yang tergabung dalam skuad Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jawa Timur 100/V terus melakukan persiapan.
M Nabil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim mengatakan, pihaknya telah melakukan pemanggilan 65 pengurus dan pelatih cabor untuk melakukan presentasi terkait kesiapan, pemetaan dan peluang medali.
“Optimisme teman-teman ada, tapi yang saya senang mereka objektif menyampaikan apa yang kurang dan lebih. Namun prediksi itu harus dibuktikan di lapangan, realitasnya di Pra-PON nanti semoga bisa mencapai target,” kata Nabil.
Lebih lanjut, untuk target medali masing-masing cabor di Pra PON nanti, pihaknya masih merahasiakan. Tetapi ia yakin Jatim bisa meloloskan banyak atlet ke PON.
Hasil dari Pra-PON itu nantinya, kata Nabil, akan kembali dievaluasi bagaimana peluang raihan medali Jatim di PON.
“Sementara yang meraih perunggu tidak bisa kami follow up, hanya emas dan perak yang kami prioritaskan. Itupun perak yang berpeluang bisa menjadi emas,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa pihaknya juga melibatkan tim Badan Sport Science yang terdiri dari tim fisik, tim masase, tim psikologi, tim kesehatan dan tim gizi untuk membahas kondisi dan upaya pemecahan masalah yang ada pada masing-masing atlet.
Di luar itu, ia menyebut, cabor juga banyak yang mengeluhkan masalah tidak adanya try out maupun dukungan pembaharuan peralatan karena penyesuaian anggaran oleh KONI Jatim.
Tetapi, pihaknya menyatakan, akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pengadaan peralatan baru.
“Memang ada alat yang harus diganti karena ketika mereka bertanding dengan alat baru maka harus adaptasi. Misal tempat latihan seperti sepatu roda antara yang kami pakai berbeda dengan lapangan Pra-PON nanti. Sehingga kami pertimbangkan agar ada lapangan yang sama dengan tempat tanding. Dengan ini nanti hasilnya bisa jadi sesuai,” pungkasnya.(ris/iss)