Sabtu, 23 November 2024

Pemerintah RI Operasikan Pos Kesehatan di Mina Selama Prosesi Lempar Jamrah

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Peserta haji yang mengambil nafar awal mulai meninggalkan tenda maktab menuju ke hotel di Mekkah, Jumat (30/6/2023). Foto: Antara

Untuk mendekatkan layanan kepada peserta ibadah haji selama prosesi lempar jamrah, pemerintah Republik Indonesia (RI) mengoperasikan Pos Kesehatan (Poskes) di Mina, Arab Saudi.

“Jemaah haji setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah, mulai bergerak ke Mina untuk prosesi lontar jumrah,” kata Tafsin Alfarizi Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Madinah di Jakarta, pada Jumat (30/6/2023) saat dilansir dari Antara.

Poskes yang berlokasi di Mina tersebut, mulai beroperasi pada Rabu (28/6/2023) pukul 18.00 waktu setempat. Selang sehari kemudian, tenaga kesehatan Poskes Mina menerima pasien perdana pada pukul 01.30 waktu setempat dari Kloter 11 Jakarta. Pasien tersebut, masuk ke Poskes Mina usai bermalam di Muzdalifah dengan keluhan sakit di bagian perut.

Alfarizi mengatakan, hingga Kamis (29/6/2023) pukul 16.00 waktu setempat, tim tenaga kesehatan Poskes Mina sudah melayani 243 jemaah, 30 pasien di antaranya dirujuk ke RS Mina Alwadi, RS Mina Al Jaysir, dan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tiga penyakit terbanyak yang dilayani yaitu heatstroke sebanyak 51 kasus, infeksi saluran napas sebanyak 24 kasus, dan kelelahan sebanyak 23 kasus.

Untuk penanganan heatstroke, kata dia, dilakukan melalui upaya normalisasi suhu tubuh dengan kompres handuk dingin, hingga perawatan dehidrasi dengan pemberian cairan infus.

Pada kesempatan yang sama, Liliek Marhaendro Susilo Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, pelayanan kesehatan di Poskes Mina disiagakan lebih banyak tenaga kesehatan karena jemaah haji akan berada di Mina selama tiga hari untuk prosesi lempar jamrah.

“Untuk Poskes Mina, kami siapkan tenaga kesehatan lebih banyak karena masa operasionalnya lebih lama,” katanya.

Poskes Mina menyiagakan tenaga kesehatan KKHI Madinah, sebanyak empat dokter umum, 14 dokter spesialis, satu dokter gigi, 37 perawat, lima petugas farmasi, 13 tenaga kesehatan lainnya, dan 41 tenaga pendukung kesehatan.

Selain itu, kemarin juga ditambah tenaga medis bantuan dari Poskes Arafah sebanyak dua dokter umum, empat dokter spesialis, satu farmasi, dan empat perawat.

Kapus Liliek menyampaikan bahwa Poskes Mina adalah puncak kritis kondisi kesehatan jemaah haji.

“Di Mina ini pastinya jemaah haji sudah mulai kelelahan pasca wukuf Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Mengingat aktifitas fisik prosesi di Mina, pastinya jemaah haji pada level kritis kelelahan,” katanya.

Liliek mengingatkan agar peserta haji memperhatikan waktu melempar jumrah, yakni dengan tidak mencari waktu lempar jumrah pada siang hari, sebab suhu di Mina bisa mencapai 46 derajat celsius.

Jemaah haji juga diimbau untuk tidak lupa menggunakan alat pelindung diri seperti payung, topi, kacamata hitam jika akan melakukan aktifitas di siang hari.

“Jemaah haji jangan lupa gunakan APD jika beraktivitas di siang hari. Selain itu sering-seringlah minum jangan menunggu haus dan minum oralit sehari satu kali,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs