Berbagai cara dilakukan oleh semua pihak untuk menciptakan zero stunting. Termasuk Polda Jawa Timur (Jatim) yang menciptakan aplikasi layanan pencegahan stunting bernama Sistem Informasi Cegah Stunting Jawa Timur (Si Centing Jawi Wetan).
Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim Kabiddokes Polda Jatim mengatakan, persoalan stunting harus dilihat dari hulu dan hilir. Mulai dari faktor penyebab hingga penanganan yang perlu diberikan.
“Atas petunjuk bapak Kapolda Jatim, kami meluncurkan layanan aplikasi Si Centing Jawi Wetan. Ini merupakan aplikasi yang terintegrasi dan bersifat holistik dalam penangganan stunting dengan basic rumah sakit Bhayangkara,” ujar Erwin pada Selasa (27/6/2023).
Dalam aplikasi ini tersedia layanan informasi dan konsultasi bagi masyarakat. Khususnya yang mengalami stunting.
Aplikasi ini juga terintegrasi secara digital dengan sejumlah posyandu yang tersebar di sejumlah daerah. Pengguna aplikasi cukup menimbang dan memasukkan sejumlah data diri.
“Kemudian hasilnya akan dibaca dan di evaluasi oleh dokter gizi dan dokter anak,” ujar Erwin.
Aplikasi ini juga menyediakan layanan untuk pasien bertemu atau datang ke RS Bhayangkara. Setelah mendapat penilaian dari RS Bhayangkara, pasien langsung terdaftar dalam program Hospital Parenting Stunting.
Selanjutnya rumah sakit akan memberikan pelayanan holistik keseluruhan mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengobatan, terapi, pemberian makanan tambahan, bahkan pemberian santunan bagi keluarganya jika dirasa perlu.
“Kebetulan ada delapan RS Bhayangkara di Jatim. Kami berharap bisa membantu masalah stunting dengan melakukan evaluasi tiga bulan sekali agar program ini dapat berjalan secara simultan,” katanya.
Untuk diketahui, aplikasi layanan ini bisa diakses melalui Play Store dan App Store, atau menghubungi Bhabinkamtibmas, Polsek setempat, atau RS Bhayangkara.
“Kita sudah berkoordinasi dengan semua jajaran Polda Jatim dan RS Bhayangkara untuk memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan manfaat dari aplikasi ini,” tutur Erwin. (wld/saf/faz)