Sabtu, 23 November 2024

Komisi VIII Dorong Solusi untuk Kurangi Daftar Antrean Haji Indonesia

Laporan oleh Restu Indah
Bagikan
Ilustrasi jemaah haji melakukan Sai dari Safa ke Marwa. Foto: Kemenag

Ashabul Kahfi Ketua Komisi VIII DPR menyebut pihaknya akan mendorong dan mencari solusi untuk mengurangi daftar antrean haji Indonesia yang dinilai sangat panjang.

“Mungkin nanti daftar antreannya tidak lagi per daerah, bisa ditarik ke tingkat provinsi, sehingga dengan begini setidaknya bisa mengurangi antrean daftar haji,” kata Ashabul di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Ashabul juga menambahkan, ada kebijakan yang bisa didorong, yakni bagi masyarakat yang sudah berhaji dua kali akan boleh berhaji kembali setelah sepuluh tahun.

“Kita harapkan juga, bagi mereka yang sudah berhaji, mungkin cukuplah kita beri kesempatan kepada saudara-saudara kita yang lain,” katanya.

Dia menyebut, Indonesia juga bisa bernegosiasi mengambil kuota haji dari negara-negara lain yang tidak digunakan. Hal tersebut, kata Ashabul, nantinya tergantung dengan pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dan pihak Kerajaan Arab Saudi, dilansir Antara.

“Tetapi perlu diingat, jika ada penambahan kuota, ini juga saling terkait dengan kesiapan pemerintah untuk memenuhi penambahan kuota tersebut. Misalnya, kesiapan untuk kateringnya, transportasi, kesehatan, serta lainnya,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, daftar antrean haji di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi daerah dengan antrean terlama di Indonesia, Ashabul menyebut, daftar tunggu pemberangkatan calon jemaah haji di Kabupaten Bantaeng, Sulsel mencapai 49 tahun.

Ashabul mengakui semangat berhaji di Indonesia sangat tinggi, sehingga masalah antrean daftar haji tersebut terjadi. Antrean haji yang panjang ini juga berimplikasi kepada penambahan jumlah jemaah lansia.

“Katakanlah, saat dia mendaftar pada usia 45 tahun, terus menunggunya 30 tahun, otomatis kan waktu dia berangkat sudah lansia. Saya pikir ini perlu menjadi perhatian bersama pemerintah dan kami di Komisi VIII DPR untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Ashabul di Syisyah, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (25/6/2023). (ant/fra/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs