Sabtu, 23 November 2024

Kalahkan Raksasa Dunia di China Terbuka, Pengalaman Adalah Kunci Kesuksesan Ginting

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Anthony Sinisuka Ginting pebulutangkis Indonesia resmi menjadi juara China Terbuka 2018 setelah mengalahkan Kento Momota juara dunia 2018 asal Jepang di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, China. Foto: PBSI

Anthony Sinisuka Ginting pebulutangkis Indonesia resmi menjadi juara pada kejuaraan China Terbuka 2018 di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, China, Minggu (23/9/2018). Menurutnya, salah satu kunci dari kemenangannya adalah pengalaman.

Anthony Ginting menjadi juara kejuaraan dengan level 1.000 itu setelah mengalahkan Kento Momota. Momota adalah unggulan ketiga yang juga juara dunia 2018 asal Jepang. Ginting berhasil menuntaskan misinya dua gim langsung 23-21 dan 21-19.

“Puji Tuhan hari ini saya bisa menang. Hari ini pertandingannya ketat, skornya tipis. Waktu tertinggal, saya hanya mencoba menjalankan apa yang saya jalankan di pertandingan-pertandingan sebelumnya, saat saya tertinggal juga,” kata Anthony dalam keterangan resmi dari PB PBSI yang dilansir Antara.

Apa yang terjadi di partai final juga terjadi pada pertandingan sebelumnya di China Terbuka yaitu saat menghadapi Lin Dan maupun Chen Long andalan tuan rumah. Begitu juga saat menghadapi Chou Tien Chen wakil Taiwan, di babak semifinal. Anthony sering tertinggal, namun akhirnya mampu bangkit.

Bagi Anthony, kemenangan di China Terbuka ini adalah gelar individu kedua. Sebelumnya salah satu pemain tunggal putra penghuni Cipayung ini menjadi juara pada Daihatsu Indonesia Masters 2018 BWF World Tour Super 500.

Hanya saja, pencapaian di China Terbuka itu lebih fenomenal karena mampu menerobos rintangan terjal dengan mengalahkan empat juara dunia yaitu Lin Dan, Victor Axelsen, Chen Long dan yang terakhir Kento Momota. Anthony bisa dikatakan sebagai pembunuh raksasa pada kejuaraan ini.

Pada partai puncak China Terbuka, Anthony sempat tertinggal cukup jauh di gim pertama dengan skor 14-19. Permainan netting yang begitu cantik dari Anthony menjadi salah satu senjata yang cukup membuat Momota kerepotan dan mampu menyamakan kedudukan menjadi 19-19 akhirnya menang 23-21.

Di gim kedua, Anthony juga tertinggal 10-15. Namun, atlet asal Jawa Barat itu lagi-lagi mampu mengacaukan mental bertanding Momota saat berhasil menyamakan kedudukan 16-16. Memimpin 18-16, Anthony semakin dekat menuju gelar juara. Tekanan demi tekanan dilakukan hingga akhirnya mengakhiri gim kedua dengan skor 21-19.

“Saya tidak memikirkan poinnya ketinggalan berapa, fokus saja di cara main, jadi ya mukul untuk dapat poin, begitu saja. Di game kedua saya coba kuasai kondisi angin yang membuat saya melakukan kesalahan sendiri. Saya terus berusaha menekan lawan dengan serangan-serangan saya,” kata atlet berusia 21 tahun itu.

Kemenangan di China Terbuka juga mencatatkan nama Anthony Sinisuka Ginting menjadi tunggal kelima Indonesia yang sukses menjadi juara di Negeri Tirai Bambu setelah Icuk Sugiarto (1986), Ardy B. Wiranata (1989), Alan Budikusuma (1991 dan 1994), Hermawan Susanto (1992), dan Joko Suprianto (1993).(ant/tin/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs