Sabtu, 23 November 2024

PPIH Tidak Anjurkan Jemaah Laksanakan Ibadah Tarwiyah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Petugas PPIH meninjau salah satu tenda yang akan ditempati jemaah haji Indonesia saat melakukan wukuf di Arafah. Foto: Kemenag

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tidak memfasilitasi jamaah untuk melakukan ibadah tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dari Mekkah menuju Mina.

“Pemerintah tidak menganjurkan karena mengingat kondisi cuaca dan banyak jemaah lansia,” kata Khalilurrahman, Kepala PPIH Arab Saudi Daker Mekkah, Minggu (18/6/.2023).

Khalil khawatir dengan jemaah yang melakukan tarwiyah sebelum puncak haji, akan sakit saat wukuf sehingga pemerintah tidak merekomendasikan khususnya lansia untuk tarwiyah.

“Mereka yang memaksakan diri untuk tarwiyah kami minta surat pernyataan bersedia menerima konsekuensinya seperti konsumsi, penginapan itu sudah di luar tanggung jawab pemerintah,” katanya.

Khalil mengatakan bahwa puncak haji 1444 H/2023 Masehi masuk dalam musim kemarau dengan tingkat cuaca di Arafah dan Mekkah yang mencapai 45 derajat Celcius.

“Jemaah wajib minum cukup, makanan bergizi cukup, dan banyak istirahat,” ujar Khalil.

Dia juga mengimbau kepada jemaah haji untuk beristirahat total dari aktivitas yang berlebihan pada lima hari sebelum puncak haji, agar kondisi fisik terjaga.

Sebagai diketahui, Tarwiyah merupakan proses menginapnya peserta calon haji di Mina sebelum melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Selama satu malam sebelum tiba puncak ibadah haji, jemaah melakukan perenungan akan kebesaran Allah SWT dan berdoa serta berdzikir.

Dalam sejarahnya, jemaah haji singgah di Mina untuk mengumpulkan perbekalan air sebelum menuju Arafah guna menjalani wukuf pada 9 Dzulhijjah.

Ibadah tarwiyah merupakan sunah yang bersifat anjuran, bukan wajib apalagi rukun haji sehingga jemaah tidak perlu membayar “dam” jika tidak melaksanakannya. (ant/dvn/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs