Petugas haji Indonesia yang bertugas di Kota Madinah pada Minggu (18/6/2023), mulai bergerak ke Kota Mekkah untuk mengisi pos-pos pelayanan di tempat pelaksanaan ibadah haji.
Melansir Antara, pemberangkatan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dari Kota Madinah ke Kota Mekkah di Arab Saudi dilakukan dalam tiga gelombang.
Pada Minggu (18/6/2023), sebanyak 337 petugas PPIH Daerah Kerja Madinah bertolak menuju ke Kota Mekkah menggunakan kendaraan.
Selanjutnya, sebanyak 14 petugas dijadwalkan berangkat dari Madinah ke Mekkah pada Jumat (23/6/2023) dan pada Sabtu (24/6/2023) ada 111 petugas yang diberangkatkan ke Mekkah dari Madinah.
Pemberangkatan petugas dari Madinah ke Mekkah dilakukan secara bertahap karena hingga 23 Juni 2023 masih ada jamaah Indonesia yang harus dilayani di Kota Madinah.
Petugas haji disiagakan untuk melayani delapan kelompok terbang (kloter) jamaah dalam kuota haji tambahan yang secara bertahap tiba di Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madinah sampai 23 Juni 2023.
Sesuai rekomendasi dari Pemerintah Arab Saudi, kloter-kloter jamaah dalam kuota haji tambahan diterbangkan dari Indonesia ke Madinah dan transit semalam di Kota Nabi karena lalu lintas penerbangan ke Kota Jeddah terlampau padat.
Zaenal Muttaqin Kepala Daerah Kerja Madinah meminta para petugas tetap bersemangat dan menjaga kualitas pelayanan selama bertugas melayani jamaah Indonesia di Madinah.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas, baik yang ada di daker maupun sektor. Pertahankan prestasi yang sudah diraih. Mudah-mudahan sampai pelayanan jamaah haji gelombang dua semua petugas tetap semangat,” katanya.
Adi Wicaksana, Kepala Seksi Layanan Perlindungan Jamaah mengingatkan bahwa petugas PPIH Daerah Kerja Madinah memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pelayanan bagi jamaah Indonesia di Mina.
“Pada hari H pada saat setelah Arafah, melontar jumrah aqobah, di situ 80 persen jamaah tersasar ataupun tidak bisa pulang ke tendanya. Tugas kita semua ini yang ada di sini yang akan mengarahkan ke tendanya,” kata Adi.
Adi meminta para petugas mempelajari kembali peta tenda-tenda jamaah haji Indonesia di Mina agar bisa sigap membantu anggota jamaah yang tersasar kembali ke tenda mereka.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar sebelumnya menekankan bahwa Mina merupakan titik krusial dalam penanganan jamaah, karena biasanya banyak anggota jamaah yang tersasar atau kelelahan pada pelaksanaan prosesi lempar jumrah.
“Di masjid saja ada yang tersasar, apalagi nanti saat di jamarat, pasti banyak. Maka titik-titik sentral di Mina menjadi krusial untuk dijaga,” katanya pada acara doa bersama di Kantor PPIH Daerah Kerja Madinah pada Sabtu (17/6) malam, menjelang pemberangkatan petugas ke Mekkah. (ant/dvn/iss)