Rini Indriyani, istri Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meraih penghargaan sebagai insan pendidikan bidang “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)”, Sabtu (17/6/2023).
Unesa menganggap Rini pantas menerima penghargaan karena kontribusi nyatanya dinilai signifikan menyentuh anak-anak PAUD, mulai tingkat hota hingga paling kecil seperti kecamatan, kelurahan, dan RW se-Surabaya.
Prof. Nurhasan Rektor Unesa berharap penghargaan ini bisa mewujudkan PAUD berkualitas di Surabaya.
“Kami melihat dari aspek inisiatif, peran penting, dan kontribusi serta kolaborasi untuk mewujudkan pendidikan PAUD yang berkualitas di Kota Surabaya,” ujarnya saat sambutan.
Sementara Rini berharap penghargaan ini mampu jadi pemicu semangatnya mengembangkan PAUD secara masif dan terintegrasi di Surabaya.
“Harapan kami anak PAUD di Surabaya bisa mendapat pendidikan dan tumbuh kembangnya optimal dan jadi anak luar biasa,” terangnya saat menerima penghargaan, Sabtu (17/6/2023).
Rini menarget, capaian anak-anak masuk sekolah PAUD yang kini sudah diangka 90 persen bisa disempurnakan menjadi 100 persen.
Termasuk memberi beasiswa pendidikan S1 pada guru PAUD yang masih lulusan SMA bisa bekerjasama dengan Unesa. Tahun ini, 200 guru terpilih segera menjalani pendidikan.
“Tentunya bukan hanya anaknya, tapi juga pengajar-pengajarnya, kami beri penguatan karena belum menuntaskan. Artinya masih lulusan SMA jadi harus kuliah. Jadi kami memberi beasiswa untuk Bunda PAUD yang belum melanjutkan dengan komitmen bisa menyelesaikan. Kami kerja sama dengan Unesa yang pendidikan harusnya empat tahun, tapi program hanya dua tahun bisa mendapat ijazah,” bebernya.
Sementara menanggapi polemik wisuda mulai tingkat PAUD-SMA, Rini juga memastikan tidak ada sekolah PAUD di Surabaya yang memberatkan orang tua.
“Itu kan hanya luapan kebahagian para orang tua, namanya bertambah dewasa selama itu tidak memberatkan, ketika harus mengeluarkan biaya lebih untuk toga dan lain-lain, selama itu bisa di-cover ketika sekolah yang mampu meng-handle yang tidak mampu, itu kelebihan. Bagaimana saling men-support. Jadi jangan memaksakan,” tandasnya. (lta/bil/iss)