Jumat, 22 November 2024

Sekjen PBB Desak Percepatan Aksi Tangani Perubahan Iklim

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Doc. Antonio Guterres Sekjen PBB menyerukan kepada dunia untuk percepat aksi dalam mengatasi perubahan iklim dalam konferensi pers di markas PBB. Foto: Antara

Antonio Guterres Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (15/6/2023) mendesak percepatan aksi untuk mengatasi perubahan iklim.

Hal itu dilakukan saat dia mengungkapkan kekhawatirannya atas dunia yang melenceng dan mengalami kemunduran dalam meraih tujuan iklim.

“Saya sangat khawatir dengan posisi dunia dalam hal iklim. Banyak negara yang melenceng jauh dalam memenuhi janji dan komitmen iklim,” kata Guterres dalam sebuah konferensi pers seperti dikutip dari Antara, Jumat, (16/6/2023).

Guterres menekankan bahwa agenda iklim sedikit demi sedikit sedang dihambat. Di saat PBB seharusnya mempercepat aksi, yang terjadi malah kemunduran.

Inilah saatnya “untuk bangkit dan melangkah,” tegas Guterres, demi membangun kembali kepercayaan berlandaskan keadilan iklim, serta untuk mempercepat transisi yang adil menuju ekonomi hijau.

“Membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius masih memungkinkan. Kita harus memandang ini sebagai momen untuk harapan,” ujar Guterres.

Guterres sendiri telah mengusulkan Pakta Solidaritas Iklim dan juga mengajukan Agenda Akselerasi untuk mendorong upaya iklim ekstra.

Pakta dan agenda tersebut meliputi desakan kepada pemerintah, industri bahan bakar fosil, dan para pengelola kepentingan lainnya untuk memenuhi komitmen mereka.

“Negara-negara maju harus mematuhi komitmen mereka dalam hal keuangan, adaptasi, serta kerugian dan kerusakan. Mereka juga harus mendorong bank-bank pembangunan multilateral untuk memanfaatkan lebih jauh pembiayaan swasta dengan biaya yang wajar bagi negara-negara berkembang untuk memungkinkan peningkatan investasi besar-besaran dalam investasi di sektor terbarukan,” tutur Guterres.

Selain menyebut industri bahan bakar fosil sebagai akar masalah dari krisis iklim, sekjen PBB itu menyatakan bahwa dunia harus menghapus bahan bakar fosil secara bertahap dengan cara yang adil dan merata, serta meningkatkan investasi energi terbarukan dalam sebuah transisi yang adil secara besar-besaran. (ant/bnt/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs