Jumat, 22 November 2024

Hay dan Silase Menurut Pakar Jadi Solusi Pakan Ternak Hadapi El Nino

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Hay, pangan ternak alternatif diajukan oleh BPTU Padang Mengatas dalam Penas KTNA XVI. Foto: Antara

Hay dan silase bisa menjadi solusi bagi peternak sapi untuk mempertahankan ketersediaan pakan saat kemarau akibat El Nino yang diprediksi akan melanda sebagian besar daerah di Indonesia.

“Saat kemarau pakan ternak sulit didapatkan. Hay dan silase bisa menjadi salah satu solusi bagi peternak sapi,” kata Yoselanda Marta Pengawas Mutu Pakan (Wastukan) Ahli Muda Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas, seperti dikutip dari Antara, Jumat, (16/6/2023).

Dia menjelaskan bahwa hay adalah hasil pengawetan hijauan, rumput atau limbah pertanian yang dikeringkan, sedangkan silase merupakan hasil pengawetan hijauan, rumput-rumputan atau limbah pertanian dalam bentuk segar.

“Hay dan silase idealnya dibuat saat pakan masih melimpah untuk kemudian disimpan sebagai langkah antisipasi menghadapi musim kemarau,” ujarnya.

Yoselanda membeberkan, untuk membuat hay caranya cukup sederhana karena prinsipnya adalah menurunkan kadar air menjadi 15-20 persen. Hijauan, rumput atau limbah pertanian cukup dikeringkan dengan cahaya matahari di atas rak. Dalam cuaca baik, butuh waktu 4-8 jam untuk pengeringan.

Hijauan atau rumput yang dikeringkan itu harus dibolak-balik setiap dua jam. Setelah kering, hay dapat disimpan dalam gudang untuk digunakan saat pakan sulit didapatkan.

Sementara itu, silase prinsipnya adalah mempercepat keadaan hampa udara di tempat penyimpanan dan membuat suasana menjadi asam. Silase bisa dibuat dengan mengangin-anginkan hijauan satu malam, memotong pakan dalam ukuran pendek dan memadatkannya.

Silase juga bisa diberikan bahan pengawet tertentu agar tahan lebih lama. Saat akan digunakan silase harus diangin-anginkan terlebih dahulu.

Yoselanda mengatakan nutrisi dalam hay dan silase masih mampu mencukupi kebutuhan ternak. Namun jika dirasa kurang bisa ditambahkan mineral khusus.

Adapun perhatian khusus untuk ternak yang belum terbiasa memakan hay atau silase, karena ada kemungkinan perlu penyesuaian terlebih dahulu. Namun hal itu sangat lumrah dan tidak perlu dikhawatirkan.

“BPTU-HPT Padang Mengatas sudah sering memberikan sosialisasi kepada peternak untuk pembuatan hay dan silase serta pentingnya mineral tambahan, apalagi menghadapi fenomena El Nino,” tutur Yoselanda. (ant/bnt/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs