Jens Stoltenberg selaku Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan bahwa Ukraina terus mencapai kemajuan dalam upaya untuk mengusir pasukan Rusia di sisi timur dan selatan.
“Saat kita bicara sekarang, Ukraina terus membuat perbedaan di medan perang karena Ukraina telah melancarkan serangan balasan. Mereka mencatat kemajuan dan merebut kembali wilayah mereka,” ujar Stoltenberg bersama Antony Blinken Menteri Luar Negeri AS di Washington, Selasa (13/6/2023).
Dia menjelaskan bahwa meskipun serangan Ukraina masih pada hari-hari awal, tetapi semakin banyak wilayah yang bisa direbut Kiev dari kendali Moskow maka akan semakin memperkuat posisi mereka di meja perundingan.
“Dan akan semakin besar kemungkinan Presiden (Rusia Vladimir) Putin untuk memahami bahwa dia tidak akan pernah memenangi pertempuran ini, dia tidak akan pernah memenangi perang agresi di lapangan,” kata Stoltenberg.
Pada Selasa, Kiev mengatakan bahwa pasukannya membuat kemajuan di wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia di tengah tindakan balasan yang diumumkan oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy untuk mengakhiri pendudukan Rusia di Ukraina.
“Dalam operasi balasan selama sehari terakhir, pasukan kami maju 250 meter ke arah Bakhmut di area Waduk Berkhiv dan 200 meter ke arah Toretsk,” kata Hanna Maliar Wakil Menteri Pertahanan Ukraina dalam sebuah pernyataannya di Telegram.
Maliar selanjutnya menegaskan kemajuan di wilayah Zaporizhzhia dekat Berdiansk, tetapi klaim tersebut tidak dapat segera diverifikasi.
Dia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menghadapi ladang ranjau dan parit anti tank, serta serangan balik terus-menerus oleh unit musuh pada kendaraan lapis baja dan penggunaan peluru kendali anti tank serta drone kamikaze selama melancarkan serangan balasan, dilansir dari Antara. (ant/fra/rst)