Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya akan memeriksa kesehatan hewan kurban milik para pedagang mulai pekan depan.
“Mulai 19 Juni akan mulai pemeriksaan hewan kurban. Pemeriksaan ante mortem,” kata Dokter Hewan Sunarno Aristono Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Surabaya, Rabu (14/6/2023).
Sunarno menyebut, pemeriksaan kesehatan itu untuk mencegah adanya hewan kurban terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD). Ciri fisik hewan yang terkena PMK menurutnya terlihat dari adanya luka lepuh pada bagian mulut.
“Kalau LSD pada sapi, ada benjolan seperti bola pingpong di perut, dada, dan leher,” ujarnya.
Petugas juga akan mengecek kelengkapan berkas Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) setiap hewan kurban yang dikirim ke Surabaya dari dinas peternakan daerah terkait.
“Nanti yang sehat kami kasih stiker atau tanda bahwa hewan tersebut sudah di periksa,” ucapnya.
Sementara ini, DKPP Surabaya mencatat jumlah permohonan Rekomendasi Pemasukan Ternak jelang Iduladha 2023, sudah ada 55 berkas. “Itu sejak tanggal 5, 6, 7, 8, 9 dan 12 Juni,” tambahnya.
Dari jumlah itu, sebanyak 15 permohonan rekomendasi ditolak atau dikembalikan. Sedangkan 40 lainnya diterbitkan.
Penolakan permohonan, dilakukan langsung oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya.
Sekedar informasi, pemeriksaan kesehatan di lapak hewan kurban nantinya dilakukan serentak bersama petugas kecamatan sekaligus melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Universitas Wijaya Kusuma. (lta/saf/rst)