Lokasi Kaki JPO Wonokromo Dievaluasi Ulang Usai Kecelakaan yang Renggut Korban Jiwa

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengevaluasi keberadaan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Wonokromo untuk peningkatan keamanan.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, evaluasi itu menyusul insiden mobil menabrak tiang JPO kemarin Minggu (11/6/2023) hingga merenggut satu korban jiwa.

“Sebenarnya itu kan udah dilakukan evaluasi waktu sebelum mendirikan rambu. Sudah dilakukan survei dan titik, tapi namanya musibah ya. Jadi kita akan lakukan evaluasi kembali terkait dengan titiknya. Tapi titiknya kaki (JPO) pasti di situ,” katanya, Senin (12/6/2023).

Tidak ada pemindahan atau pembongkaran tiang JPO, yang paling memungkinkan, ada penambahan pengamanan di sekitar tiang JPO.

“Jadi apa, mungkin pengaman. Jadi titik itu udah berdiri sejak tahun 2019, kejadian baru sekarang. Itu tidak bisa dilihat dari satu sisi. Apakah memang sopirnya ngantuk, atau sopirnya memang ada dipotong gitu sehingga harus jalan. Tapi, kita harus mengevaluasi dengan kepolisian, dengan dishub, apakah perlu pengamanan lagi. Sehingga nanti akan ada kesempurnaan” terangnya lagi.

Pemkot masih akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait, bentuk pengaman yang tepat agar kejadian serupa tidak terulang.

“Nanti kita lakukan kajian bersama kepolisian dan semuanya. Apa yang perlu ditambahkan. Karena ini udah berdiri lama, dan kejadiannya baru ini. Tapi kan ini jadi pembelajaran buat kita. Jadi bagaimana menghindari itu lagi, maka kita lakukan koordinasi dulu, kita lakukan perhitungannya, apa rekom dari kepolisian dan akan kita bentuk,” bebernya.

Pantauan suarasurabaya.net, di sepanjang jalan usai Jembata Layang Mayangkara sampai tiang JPO depan DTC Wonokromo mengarah ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) sudah dipasang pembatas barier.

“(Plakat) sudah dipasang yang warna biru itu. Cuman mungkin gak kelihatan,” tandasnya. (lta/iss/ipg)