Jumat, 22 November 2024

Romi Arnold Berharap Insan Badminton Tanah Air Tak Berpuas Diri dengan Rentetan Prestasi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Romi Arnold (berdiri tengah) usai mengudara bersama empat atletnya asal Malaysia di Radio Suara Surabaya, Sabtu (3/6/2023). Foto: Budi suarasurabaya.net

Romi Arnold pelatih bulu tangkis asal Surabaya yang kini melatih banyak atlet muda di Malaysia berharap, agar insan badminton di Indonesia tidak berpuas diri dengan rententan prestasi para Tanah Air saat ini.

Artinya, seluruh pemain maupun pelatih bulu tangkis di Indonesia juga harus tetap mengembangkan diri ke depan, dan memunculkan persaingan yang sehat.

“Jangan comfortable (nyaman) dengan adanya (rentetan prestasi) sekarang. Banyak pelatih-pelatih Indonesia yang pergi ke negara luar juga, itu bisa jadi ancaman positif juga untuk persaingan yang sehat,” jelas Romi kepada suarasurabaya.net, Sabtu (3/6/2023).

Dia berharap agar seluruh insan badminton Indonesia tetap sharing dan membuka diri kepada seluruh pegiat olahraga bulu tangkis itu, baik di Asia maupun global.

Selain itu, dia juga meminta sebisa mungkin para atlet muda tidak meninggalkan pendidikan formal, dan tidak hanya terpacu kepada olahraga saja. Menurutnya, pembelajaran/pendidikan juga membantu otak lebih fresh dan kaya pengetahuan untuk menganalisa lawan di lapangan.

“Jangan tinggalkan education (pendidikan) lah. Itu bisa menangkap kelemahan lawan dan kekurangan kita,” imbuhnya.

Dia pun menjelaskan kalau di Malaysia atau tempatnya melatih, pertandingan/turnamen yang bukan kelas internasional hanya digelar pada akhir pekan atau Sabtu dan Minggu.

“Kalau pertandingan besar banget, baru Senin sampai Minggu. Tapi kalau bukan, digelarnya cuman Sabtu/Minggu. Itu biar tidak mengganggu jam sekolah mereka (atlet muda),” bebernya.

Sebagai informasi, Romi datang berkunjung ke Radio Suara Surabaya bersama empat atlet yang masuk kategori U-19 dan U-17 yang sebelumnya ditandingkan dalam Kapolda Cup hingga mencapai babak 16 besar, sebelum tereliminasi.

Salah satu atlet tersebut adalah Wynn Kuan Wei Yann (18 tahun), yang mengakui kalau intensitas bertanding melawat atlet Indonesia sangat berat.

“Saya pikir lingkungan (badmiton) di sini bagus, jauh lebih baik daripada Malaysia. Para pemain (atlet Indonesia) sangat serius dan tangguh,” ujarnya kepada suarasurabaya.net.

Wynn juga mengakui intensitas latihan yang diberikan oleh pelatih asal Indonesia seperti Romi Arnold sangat berat. “Latihannya sangat berat dengan style Indonesia, kami jogging terus menerus untuk meningkatkan stamina,” jelasnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs