Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) memberikan Rekor MURI kepada Rumah Kreatif Fadli Zon untuk kategori Rumah yang Mempunyai Berbagai Koleksi Budaya Nusantara Terbanyak.
Penyerahan MURI diberikan langsung oleh Jaya Suprana Pendiri MURI dan Menparekraf RI di Ruangan Balairung, Gedung Kemenparekraf RI.
Rumah Kreatif Fadli Zon (RKFZ) berdiri sejak tahun 2013 berlokasi di Cimanggis, Depok. Koleksi yang tersimpan di RKFZ di antaranya koleksi keris, wayang, tombak, pedang dan badik dari Nusantara, koleksi perangko, koleksi uang logam (coin), koleksi patung dan lukisan dari berbagai maestro seniman Indonesia, koleksi piringan hitam (long play) dari musisi/ penyanyi Indonesia, koleksi rokok yang di produksi di Indonesia, koleksi tekstil/ kain tua dari berbagai daerah, koleksi kaca mata dari beberapa tokoh.
Tak hanya sebagai rumah yang menyimpan koleksi budaya Nusantara, Rumah Kreatif Fadli Zon juga sebagai sarana mengembangkan seni dan kebudayaan Indonesia. Kegiatan Rumah Kreatif Fadli Zon seperti pameran lukisan, diskusi sastra, pembacaan puisi, kreasi musik, membaca dongeng, drama, dan tari, maupun berbagai kegiatan seni dan budaya lainnya.
Sebelumnya, Di tahun 2011, Fadli Zon Library memperoleh tiga rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam kategori: (1) koleksi keris terbanyak, (2) koleksi koran tua terbanyak, (3) koleksi piringan hitam terbanyak.
Selanjutnya di tahun 2012, Fadli Zon Library kembali memperoleh tiga rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dalam kategori koleksi mata uang logam kuno terbanyak, koleksi jumlah buku terbanyak, dan koleksi prangko terbanyak.
Bagi Fadli Zon sendiri, ini merupakan penghargaan MURI ke-37. Terakhir pada tahun 2022, ia mencatatkan 9 rekor MURI.
Dalam sambutannya, Menparekraf RI menyampaikan, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) sangat mendukung dan mengapresiasi berbagai gebrakan yang telah diciptakan maupun berbagai aktivitas yang masih bertahan hingga saat ini.(faz/ipg)