Sabtu, 23 November 2024

Ketua KASN Imbau ASN Tetap Netral di Pemilu 2024

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Agus Pramusinto (kanan) Ketua KASN bersama Sidarto Danusubroto Anggota Wantimpres (kiri) dalam forum diskusi di Jakarta, Kamis (25/5/2023). Foto: Antara

Agus Pramusinto Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) meminta seluruh ASN untuk tetap netral dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

“Jika tidak, akan memengaruhi pelayanan publik ke depannya. Hal itu salah satu tantangan yang dihadapi Pancasila, di mana kita masih kerap berpotensi terpecah karena politik,” katanya dalam forum diskusi “Pancasila: Dinamika dan Tantangan yang Dihadapi?” di Jakarta, Kamis (25/5/2023) saat dikutip dari Antara.

Ia mengatakan bahwa menurut data Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam rentang waktu 2020-2021, yang mana saat itu digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 270 daerah, pelanggaran netralitas ASN mencapai angka 2.034. Dari jumlah pelanggaran itu, 1.373 ASN di antaranya diberi sanksi oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK).

“Kita sudah memasuki tahun politik dan puncaknya tahun depan, itu ada 548 pilkada dan pileg, serta pilpres. Potensi kegaduhan akan berlipat ganda. Sekarang, jika diikuti media sosial, istilah cebong, kadrun itu masih ada, dan jika terus berlanjut, itu membahayakan,” jelasnya.

Sementara itu, Sidarto Danusubroto anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), yang juga menjadi pembicara kunci dalam diskusi tersebut, mengatakan bahwa intoleransi, radikalisme, dan terorisme adalah virus yang merupakan ancaman untuk keutuhan bangsa.

Ia menggunakan istilah “vaksinasi ideologi” menurutnya, sebagai upaya menjaga keutuhan NKRI.

“Karena Pancasila adalah warisan Bung Karno sebagai founding father, yang selama ini terbukti bisa mempersatukan kebinekaan,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, jika Indonesia diibaratkan sebagai suatu rumah, maka fondasi dasar “rumah” Indonesia itu adalah Pancasila, dengan Undang-Undang Dasar Negara RI 1945 sebagai tiang, NKRI sebagai dinding dan atap, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai penghuni.

“Ini empat pilar, sejak saya ketua MPR terus digalakkan. Jadi, penghuninya itu berbagai suku, agama, budaya, dan adat istiadat harus diwadahi bersama dalam rumah Pancasila ini,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Imron Cotan pemerhati isu strategis nasional dan global juga berpendapat bahwa Pancasila sudah diuji oleh berbagai benturan ideologi, seperti ekstrem kiri dan ekstrem kanan, bahkan ideologi liberalisme.

“Pancasila berhasil yudisium, lulus dengan summa cumlaude,” pungkasnya.(ant/ris/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs