Jumat, 22 November 2024

BMKG Minta Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi Beberapa Perairan Indonesia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Peta potensi gelombang tinggi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (25/5/2023). Foto: Antara/ BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan pada 25-26 Mei 2023.

Eko Prasetyo Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Kamis (25/5/2023), mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya-barat laut, dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Amamapare-Agats dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua,” paparnya seperti dikutip Antara.

Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Nias, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa Tengah-Jawa Timur.

Selanjutnya, perairan selatan Bali-Sumbawa, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu-Kupang-Pulau Rotte, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Sawu, Laut Natuna Utara, Laut Natuna, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, perairan Baubau-Wakatobi, Teluk Tolo, perairan selatan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, perairan Bitung-Likupang.

Kemudian, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera, perairan Pulau Buru-Pulau Ambon-Pulau Seram, perairan utara Papua Barat-Papua, perairan Agats-Amamapare, perairan Yos Sudarso, perairan Merauke, Laut Banda bagian selatan, perairan Kepulauan Sermata-Letti-Babar, perairan selatan Kepulauan Aru.

Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai-Lampung, perairan selatan Banten-Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Banten-NTB, Laut Banda bagian utara, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kai, Laut Seram bagian timur, Laut Arafuru, perairan Fakfak-Kaimana, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua.

Eko Prasetyo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi, seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).

Kemudian, kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter). (ant/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs