Jumat, 22 November 2024

BPIP Dorong Penguatan Modal Kebangsaan untuk Hadapi Tantangan Global

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Aris Heru Utomo Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Foto: BPIP

Aris Heru Utomo Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong penguatan modal kebangsaan untuk menghadapi tantangan global.

“Negara yang berhasil menjawab tantangan global dengan baik adalah negara yang memiliki modal kebangsaan identitas nasional yang kuat,” kata Aris dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (21/5/2023) dilansir Antara.

Menurutnya, terdapat tiga hal untuk membangun modal kebangsaan identitas nasional tersebut. Ketiganya berkesinambungan antara merawat sejarah, memahami nilai-nilai Pancasila, dan memupuk rasa bangga sebagai sebuah bangsa.

“Perlu tiga hal untuk membangun identitas nasional, yaitu kemampuan merawat tradisi dan warisan masa lalu seperti perjuangan/konsensus bersama yang diperjuangkan, pemahaman terhadap shared values (dalam hal ini nilai-nilai Pancasila), dan kebanggaan bersama sebagai bangsa,” paparnya.

Sehubungan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada 20 Mei kemarin, Aris mengatakan masyarakat harus bangkit menjawab berbagai tantangan global yang hadir, terlebih memasuki era pascapandemi.

“Melalui tema peringatan Harkitnas 2023 ‘Semangat untuk Bangkit’, kita diajak untuk menjawab berbagai tantangan masa kini, termasuk dalam menghadapi tantangan global pascapandemi Covid-19,” kata dia.

Krisis yang disebabkan perubahan global, sambungnya, hanya dapat dihindari dengan semangat dan kesadaran kebangsaan, di antara masyarakat.

“Hanya dengan adanya kesadaran kolektif maka negara akan bisa menghindari distrust society dan terhindar dari krisis yang dihadirkan oleh perubahan global,” ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Aris mendorong upaya dan kemauan besar dari bangsa Indonesia melalui upaya pendidikan.

“Di sini pentingnya peran pendidikan dalam upaya menjawab tantangan-tantangan baru bagi bangsa Indonesia saat ini dan mencapai cita-cita kemerdekaan bangsa,” tambahnya.

Lebih lanjut, Aris bilang Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan beragam. Di antara keberagaman yang ada, seluruh masyarakat bisa disatukan dengan identitas yang sama sebagai bangsa Indonesia dengan bahasa yang sama, yaitu Bahasa Indonesia.

Dia melanjutkan, tidak semua bangsa di dunia memiliki kekuatan seperti Indonesia. Hal itu menjadi modal kekuatan kebangsaan untuk memperkuat Indonesia sebagai sebuah negara.

“Modal negara yang terbentuk sejak 1945 harus terus diperkuat kelembagaannya agar bisa membawa bangsa ini mencapai cita-cita yang diharapkan para Bapak Bangsa,” kata dia.

Aris pun mengingatkan masyarakat Indonesia pentingnya keteladanan yang ditinggalkan para pendiri dan pemimpin bangsa.

“Kita mengedepankan keteladanan yang dicontohkan para pendiri bangsa ataupun para pemimpin bangsa sekarang,” tandasnya.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs