Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meluncurkan Microsite e-Learning Media for Sustainability atau pembelajaran daring manajemen dan pengelolaan untuk keberlanjutan media siber.
E-Learning yang diluncurkan pada Jumat (19/5/2023) itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pemimpin dan pengelola media lokal agar lebih bisa beradaptasi dan bertumbuh di tengah gelombang revolusi digital.
Wanseslaus Manggut Ketua Umum AMSI menyatakan bahwa e-learning itu merupakan salah satu tools yang digunakan untuk menjawab tantangan dan pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan media, terutama dalam menghadapi tren media digital.
“Dunia jalannya cepat sekali dan mereka tidak menunggu kita berdiskusi dulu mengenai strategi konten, harus jalan terus. Kita tidak pernah membayangkan ada ribuan orang yang live di Tiktok, berjualan di Tiktok, sekarang brand bisa menjual barangnya di platform dan itu live,” jelas Wenseslaus dalam keterangan resmi, Sabtu (20/5/2023).
Wenseslaus mengaku dirinya sempat ragu saat e-learning diproduksi karena takut sudah tidak relevan dengan teknologi baru, misalnya dengan hadirnya Artificial Intelligence (AI).
Untuk mengatasi hal itu, dirinya bersama AMSI secara rajin akan terus update perkembangan perubahan teknologi, tren pembaca, dan tren brand beriklan. Tujuannya tentu agar media bisa tetap adaptif dan menghasilkan konten berkualitas.
E-Learning yang diluncurkan secara hybrid di Kensington Ballroom, Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta itu memiliki delapan topik pembelajaran.
Adi Prasetya Direktur eksekutif AMSI menyebutkan topik pembelajaran itu meliputi lanskap media dan tantangan ekosistem, pengembangan konten dan tim redaksi yang tangguh, pengembangan distribusi konten, dan pengembangan sumber revenue atau pemasaran iklan.
Kemudian ada juga topik pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi perusahaan media, membangun brand dan merek media, dan optimalisasi IT untuk meningkatkan revenue dan traffic.
“Ide bikin e-learning ini untuk mengabadikan bahan-bahan pelatihan dan pendampingan yang sudah kita lakukan dalam tiga tahun terakhir. Supaya tidak hilang file, terlupakan, dan bisa dimanfaatkan oleh anggota AMSI lebih luas diluar penerima beasiswa/fellowship, wartawan, tim sales, mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang membutuhkan,” kata Adi Prast saat acara peluncuran.
Untuk diketahui, selama tiga tahun, AMSI sudah bekerjasama dengan USAID dan Internews menggarap program independensi, kompetensi pemilik media, dan keberlanjutan bisnis media digital di Indonesia. (ihz/faz)