Pemerintah Republik Indonesia mengajukan proposal dana ke Bank Dunia untuk kebutuhan memperkuat persiapan menghadapi ancaman pandemi di masa depan.
“Penandatanganan proposal Indonesia untuk dana pandemi ini menandai tonggak penting bagi bangsa ini dalam upaya bersama mempersiapkan negara kita dengan lebih baik dalam mendeteksi dan menangani pandemi di masa depan,” kata Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes) RI di Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Ia mengatakan pengajuan dana hibah tersebut dimulai dengan tahapan pengajuan proposal kepada Bank Dunia yang ditandatangani oleh sejumlah perwakilan Pemerintah Indonesia.
Mereka adalah Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan, Sri Mulyani Menteri Keuangan, Fadjri Jufri Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian, Nur Tri Aries Suestiningtyas Sekretaris Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional, Satyawan Pudyatmoko Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan.
Pengajuan proposal tersebut diserahkan kepada Satu Kahkonen Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.
Melansir dari Antara, Indonesia dan Bank Dunia telah menandatangani Cover Letter Proposal Indonesia untuk dana pandemi di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, pada Rabu (17/5/2023).
Budi mengatakan proposal tersebut menuangkan sejumlah komitmen kolektif jajaran pemangku kepentingan terkait di Indonesia dalam menghadapi ancaman pandemi di masa depan.
“Setelah proposal ini ditandatangani, kami akan mengirimkannya melalui portal dana pandemi. Diharapkan dana hibah pandemi bisa diberikan kepada Indonesia,” katanya.
Menteri Budi menambahkan, komunikasi dan koordinasi lintas kementerian tetap dilanjutkan untuk membahas rencana kerja sama sebagaimana tertuang dalam proposal.
Sementara itu, Sri Mulyani Menteri Keuangan mengatakan penandatanganan proposal Indonesia untuk dana pandemi merupakan momentum yang baik untuk kesiapsiagaan menghadapi pandemi yang akan datang.
Berdasarkan pengalaman dari pandemi sebelumnya, Indonesia membutuhkan kekuatan secara finansial untuk menghadapi risiko yang muncul akibat pandemi, jelas Sri.
“Sebagai sebuah negara, tidak boleh mengabaikan begitu saja terhadap pandemi. Dana pandemi menjadi bagian dari solusi kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi yang akan datang,” ujarnya.
Ia mengatakan seluruh negara membutuhkan persiapan matang, sebab hampir semua ahli mengatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak akan menjadi pandemi yang terakhir.(ant/abd/ipg)