Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatat ada 180 wilayah perkampungan belum mempunyai balai RW.
“180 (wilayah) yang tidak punya balai RW, kalau perkampungannya padat, kita akan sulit karena tidak ada lagi tempat, tapi kalau ada space (ruang) maka kita bantu,” kata Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Kamis (18/5/2023).
Eri minta, bagi wilayah yang belum punya balai RW untuk lokasi pelayanan masyarakat, bisa memanfaatkan balai RT.
“Jadi tidak membangun lagi, tetapi menggunakan balai RT. Tapi kalau tidak ada sama sekali, kita akan bicarakan untuk membantu. Karena saya ingin setiap balai RW itu memiliki penanggung jawabnya, nanti di situ kita akan kerja,” katanya.
Eri minta, lurah, camat, pendamping kesehatan, pendamping kependudukan, beserta pendamping pembangunan, jadi lebih aktif menyelesaikan persoalan warga.
Misalnya, balai RW XI, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir Surabaya, yang jadi percontohan.
“Karena bekerja harus dengan hati, kemarin seperti di balai RW XI, Kelurahan Wonokusumo itu saya jadikan contoh. Ini saya selesaikan (persoalan) dulu, baru berjalan di balai RW lainnya, kalau jalan dulu ke lainnya nanti bisa kacau,” ujarnya.
Eri bersama jajaran lurah, camat, dan RT/RW mengunjungi keluarga miskin yang belum tersentuh bantuan permakanan.
“Saya tanya dan duduk bersama RT dan RW, kita cek yang masuk keluarga miskin berapa. Oh ini tidak benar, ayo didatangi. Kita datang bersama RT, RW, lurah dan camat. Warga yang didatangi menyampaikan kalau tidak mau mendapatkan bantuan permakanan, meminta keluar,” terangnya.
Tujuan survei dan pendataan itu untuk memastikan intervensi pemkot lebih tepat sasaran.
“Jadi mengerti ada yang warga yang mengaku tidak pantas mendapatkan bantuan. Nah seneng kan? Bayangkan itulah yang saya inginkan, guyub rukun itu. Maka saya mulai dulu RW XI Kelurahan Wonokusumo, baru ke RW yang lainnya, dan Alhamdulilah ini sudah berjalan dan kita bergerak semuanya,” katanya.
Selain bantuan untuk warga, lokasi itu juga dipakai mendata pengerjaan Penerangan Jalan Umum (PJU), genangan, dan lainnya untuk segera mendapat prioritas pengerjaan.
“Apa yang gelap? PJU nya, berapa titik? Lalu genangan berapa titik? Dikerjakan tahun berapa? Ini sedang disiapkan lagi teman-teman (PD) dan RT/RW. Nanti kalau sudah, saya datang ke Balai RW, data ini betul tidak? Kalau sudah benar nanti saya tanda tangani, walikota yang tanda tangan,” tegasnya. (lta/ihz/rst)