Direktorat Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat 200 pengajuan konversi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) ke sepeda motor listrik.
Melansir Antara, Kementerian ESDM menyatakan bahwa saat ini ada sejumlah enam bengkel konversi yang terdaftar di platform digital, dan ada 14 bengkel yang telah memperoleh sertifikat konversi.
“Ada 200 permohonan konversi, mayoritas dari Jabodetabek. Sedangkan untuk bengkel konversi yang masuk platform digital ada enam bengkel dan akan menyusul dua bengkel lagi. Ke delapan bengkel tersebut sudah memenuhi syarat konversi,” ungkap Devi Laksmi Kepala Sub Direktorat Konservasi Energi Kementerian ESDM, Rabu (17/5/2023).
Devi menjabarkan bahwa enam bengkel yang sudah terdaftar di platform digital yakni Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan (BBSPK) Energi Baru, Terbarukan dan Konvservasi Energi milik Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian ESDM, Braja Elektrik Motor Surabaya, BRT Bogor, Percik Daya Nusantara Bali, Cogindo Cirebon, dan Elders Jakarta.
Sedangkan, dua bengkel yang menyusul kemudian adalah Mitrametal Perkasa Karawang dan Ide Inovatif Bangsa Jawa Barat. Total delapan bengkel tersebut sudah memenuhi syarat konversi.
Sementara, Devi menambahkan, bahwa masih ada 14 bengkel lain yang sudah memperoleh sertifikat bengkel konversi namun masih dalam proses untuk memenuhi syarat lain yang tersebar di Jakarta, Bogor, Bali, dan Surabaya.
“Sebagai verifikator, pihak BBSPK juga melakukan verifikasi terhadap bengkel konversi,” ucapnya saat hadir di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Selain itu, Devi mengajak semua pemangku kepentingan untuk melakukan sosialisasi dan menyebarkan informasi masif untuk menumbuhkan keyakinan masyarakat beralih dari motor BBM menuju berbasis listrik.
“Kami mendukung acara-acara semacam PEVS ini dan juga mengupayakan sosialisasi secara masif lewat berbagai kegiatan publik atau media massa, termasuk juga mengajak figur publik,” tutup Devi.(ant/ihz/rst)