Sabtu, 23 November 2024

Dosen Unair Ciptakan Bioprotektan Ramah Lingkungan untuk Ayam Komersial

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Tim dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) yang berhasil menciptakan bioprotektan ramah lingkungan untuk ayam komersial. Foto: Unair

Tim dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) yang terdiri dari Iwan Sahrial Hamid, Moh Sukmanadi dan Mirni Lamid berhasil menciptakan inovasi berupa sediaan bioprotektan yang mengandung Isolat bacillus subtilis dan bacillus coagulans untuk penggunaan pada ayam komersial.

Iwan Sahrial Hamid menerangkan, bacillus subtilis dan bacillus coagulans merupakan mikroba bakteri yang bersifat baik, dan bakteri baik tersebut biasa digunakan sebagai probiotik.

“Probiotik yang mengandung bakteri ini bisa memberikan perlindungan terhadap gangguan penyakit pada ayam,” ucapnya dalam keterangan yang diterima pada Senin (15/5/2023).

Ia mengatakan, bakteri baik tersebut juga memiliki berbagai manfaat lain seperti membantu proses pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh ayam.

“Inovasi ini dihasilkan untuk mengurangi ketergantungan penggunaan obat pada ayam utamanya antibiotik. Kami buat inovasi ini menggunakan bakteri baik yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Hasil karya tim FKH Unair tersebut, juga dapat membantu para peternak meningkatkan produksi ayam yang dihasilkan. Karena menurutnya, produk tersebut dapat meningkatkan daya cerna makan, sehingga lebih efisien dan efektif.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa tim FKH Unair dalam mengerjakan inovasi tersebut juga bekerja sama dengan Rondius Solfaine dari FKH Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, serta menggandeng mitra PT Centra Biotech Indonesia yang berkecimpung dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini inovasinya tersebut sedangkan dikembangkan menjadi sebuah produk yang nantinya akan dipasarkan ke masyarakat.

“Pengembangan ke depan, probiotik ini tidak hanya digunakan pada ayam, tapi hewan lain seperti ruminansia serta bidang lain seperti pertanian dan perikanan,” ungkapnya.

Meski menurutnya penggunaan obat kimia pada ayam tidak bisa ditinggalkan begitu saja, tetapi dengan adanya inovasi tersebut, ia berharap dapat menjadikan titik awal perubahan dan memberi manfaat kepada masyarakat.

“Harapan kami para peternak tidak selalu bergantung pada obat kimia utamanya antibiotik. Setidaknya produk ini memberikan manfaat untuk peternak, bisa meningkatkan produktivitas ternak dan meningkatkan daya tahan tubuhnya,” pungkasnya.(ris/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs