Jumat, 22 November 2024

Berhasil Ciptakan Sabun Kertas Ramah Lingkungan, Mahasiswa Unair Sabet Prestasi Internasional

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Mahasiswa Unair yang berhasil menciptakan sabun kertas ramah lingkungan dan meraih penghargaan di Malaysia dalam World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2023 yang diadakan oleh International Invention, Innovation, and Technology Exhibition (ITEX). Foto: Unair

Enam mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil menciptakan sabun kertas ramah lingkungan, dan atas inovasinya tersebut, mereka sukses menyabet medali emas dalam World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2023 yang diadakan oleh International Invention, Innovation, and Technology Exhibition (ITEX) di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia.

Bernika Citra perwakilan tim dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unair, menjelaskan bahwa hasil karyanya tersebut, merupakan sabun yang dibuat dengan memanfaatkan limbah sayur dan buah-buahan yang telah mengalami fermentasi.

“Limbah sayur dan buah-buahan difermentasi kurang lebih selama tiga sampai enam bulan untuk membuat sabun kertas, dan kami namai T-Soap (Travel Friendly Paper Soap),” ucapnya, Senin (15/5/2023).

Setelah mengalami fermentasi, ia mengatakan bahwa olahan limbah sayur dan buah-buahan mendapat tambahan berupa cairan untuk pembuatan sabun kertas atau paper soap, dan cairan tersebut diaplikasikan pada water soluble paper, lalu tunggu hingga kering dan sabun kertas siap digunakan.

Pemilihan limbah sebagai bahan dasar, kata Bernika, bermula dari rasa kepedulian terhadap besarnya jumlah limbah di dunia. Oleh karena itu, ia bersama tim berupaya membuat produk yang ramah bagi lingkungan.

“Kami mengamati tingginya limbah di dunia utamanya di Asia, sehingga kami mencari inovasi pengelolaan limbah yang mampu diubah menjadi suatu produk yang bermanfaat,” ujarnya.

Sementara itu, keunggulan dari produk yang berhasil meraih penghargaan pada kompetisi yang digelar pada 10-13 Mei itu, juga mampu mengatasi masalah kesehatan, khususnya bagi para traveller.

Menurutnya, traveller merupakan kelompok yang rentan terjangkit penyakit akibat mikroba saat bepergian. Oleh karena itu, mereka menciptakan sabun yang tidak hanya praktis tetapi juga aman karena tidak menggunakan bahan kimia dalam pembuatannya.

“Sabun ini memiliki sifat anti bakteri, khususnya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Sabun yang kami ciptakan juga memiliki keunggulan lain yaitu sifatnya yang praktis, efisien, dan tanpa bahan kimia,” ujarnya

Ia berharap, dengan hasil karyanya itu, dapat bermanfaat bagi masyarakat sekaligus dapat menjadikan lingkungan yang sehat.

“Harapan saya, adanya prestasi ini juga dapat memantik mahasiswa untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Unair di kancah Internasional,” tandasnya.

Sebagai diketahui, selain Bernika dari Fisip, ada juga Ria Chusnita dari Fakultas Kedokteran Gigi, Intan Fairuz Zakia dari Fakultas Kedokteran, Nuzula Maghfiro dari Fakultas Ilmu Budaya, Yahya Bachtiar Ivansyah dari Fakultas Teknik Maju dan Multidisiplin, dan Bakdiyatul Mukarromah Fakultas Ilmu Budaya Unair.(ris/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs