Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,0 di Samudera Hindia Selatan Jawa, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu siang, tidak berpotensi tsunami.
“Kejadian hari ini pukul 12.17 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Trenggalek, Jawa Timur diguncang gempa tektonik,” kata Daryono Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG di Jakarta.
Antara melaporkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5.0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,02° Lintang Selatan, 111,51° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 103 km arah Tenggara Kota Pacitan, Jawa Timur, pada kedalaman 56 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng,” katanya.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.
Dampak dari kejadian itu, kata Daryono, menimbulkan guncangan di daerah Bantul, Wonogiri, dan Blitar, dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daerah yang terdampak berada di Trenggalek dengan skala intensitas I – II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Daryono menambahkan hingga pukul 12.29 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” katanya.(ant/iss)