Jumat, 22 November 2024

Potret Korban Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Dinobatkan Jadi Photo of The Year APFI

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Foto Diby Fadilah korban luka Tragedi Kanjuruhan yang cedera tulang ekor retak dan mata merah dijepret Guslan Gumilang menang dalam APFI, Jumat (12/5/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) menobatkan potret korban gas air mata Tragedi Kanjuruhan asal Gresik menjadi Photo of The Year.

Foto Diby Fadilah gadis asal Gresik yang menjadi korban luka dalam Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 itu terpilih dari total 2.512 foto yang dijepret 300 pewarta foto se-Indonesia.

Guslan Gumilang Jurnalis Foto Jawa Pos, menceritakan, karya miliknya itu kedua kalinya mendapat penghargaan setelah meraih Piala Prapanca Anugerah Karya Foto Jurnalistik 2022 lalu. Bahkan masuk finalis babak besar World Press Photo di Belanda.

Kemenangan hari ini, turut mengingatkan kembali Guslan, terhadap peristiwa yang merenggut ratusan korban luka dan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan itu.

Menurutnya, para juri menetapkan fotonya sebagai yang terbaik hingga menerima Piala Frans dan Alex Mendur, karena ingin memberi pesan ke dunia sepak bola Indonesia agar tak pernah ada lagi gas air mata dalam pertandingan.

“Tidak hanya Diby yang tidak mendapat keadilan. Luka, duka, dan amarah, itu jadi satu dalam foto ini. Semua yang melihat ini kembali lagi, jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Ditujukan pada aparat, bahwa tidak ada lagi gas air mata dalam stadion,” terang Guslan ditemui suarasurabaya.net di Balai Pemuda Alun-Alun Surabaya, Jumat (12/5/2023).

Ia masih ingat jelas, foto itu diambil 10 hari pascatragedi. Diby memutuskan pulang mendekat ke orang tuanya di Bawean Gresik usai dokter memperbolehkan ia rawat jalan.

Dengan mata memerah, dan sulit berjalan karena tulang ekornya retak, mahasiswi salah satu universitas di Malang jurusan keperawatan itu membagikan pengalaman terburuknya ketika Tragedi Kanjuruhan.

“Kita wawancara menjadikan emosi kita meletup-letup, (Diby) menceritakan hampir mati bertumpuk dengan mayat di bawah para korban itu,” jelasnya.

Guslan kembali meneteskan air mata ketika nama dan karyanya keluar sebagai pemenang. Ia merasakan betul kesedihan ratusan korban yang mungkin belum sembuh total, namun hakim Pengadilan Negeri Surabaya sudah memvonis bebas dua terdakwa dan menghukum ringan tiga terdakwa lain. Bahkan satu tersangka belum naik ke persidangan hingga kini.

Laki-laki kelahiran 22 Agustus 1982 itu berharap, foto Diby dengan mata merah sambil memegang ponsel yang masih menyimpan selfie-nya di Stadion Kanjuruhan sebelum tragedi terjadi itu bisa sampai ke khalayak ramai.

“(Semoga) pesan ini sampai ke khalayak ramai,” tandas laki-laki berprofesi sebagai jurnalis foto sejak tahun 2005 itu.

Sebagai informasi, penganugerahan itu diselenggarakan di Balai Pemuda Alun-Alun Surabaya, Jumat (12/5/2023). Sebelumnya 2022 lalu, digelar di Medan Sumatra Utara. (lta/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs