Jumat, 22 November 2024

Ketua DPR Ingatkan Pemerintah Atur Strategi Antisipasi Kenaikan Harga Pangan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Bahan dapur yang dijual Komang Widiasih, pedagang Pasar Badung yang mengalami kenaikan harga pasca kenaikan harga BBM di Denpasar, Senin (5/9/2022). Foto: Antara

Puan Maharani Ketua DPR RI meminta Pemerintah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan di dalam negeri.

Imbauan itu disampaikan Puan, merujuk laporan Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian tentang harga pangan global yang bulan April lalu mengalami kenaikaan pertama kalinya dalam setahun.

FAO mencatat perubahan harga internasional komoditas pangan naik 0,6 persen menjadi rata-rata 127,2 poin per April 2023. Di level itu, indeks berada 19,7 persrn di bawah level April 2022. Tapi, masih lebih tinggi 5,2 persen dibandingkan April 2021.

“Saya mendorong Pemerintah melakukan antisipasi kenaikan harga pangan di dalam negeri. Itu perlu dilakukan supaya jangan sampai timbul keresahan di masyarakat kalau terjadi kenaikan harga. Sementara, belum ada langkah-langkah strategis yang disiapkan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (12/5/2023).

Ketua DPR RI melanjutkan, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) harus memperkuat cadangan pangan menggunakan strategi tepat waktu dan tepat jumlah.

Selain itu, dia juga mengingatkan Pemerintah tetap mengutamakan produksi dalam negeri.

“Dahulukan produksi dalam negeri. Jangan sampai kejadian impor bahan pangan yang berlebihan dan menyebabkan petani-petani dalam negeri kesulitan dalam menjual hasil pertanian mereka,” tuturnya.

Lebih lanjut, Puan berharap langkah-langkah strategis yang disiapkan Pemerintah busa meminimalisir dampak kenaikan harga pangan.

Kebijakan yang tepat juga diharapkan membuat harga pangan di dalam negeri tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat, walau terjadi kenaikan harga pangan global.

“Pengendalian harga pangan yang efektif juga akan membuat petani merasa lebih terjamin dan termotivasi untuk meningkatkan produksinya,” sebut Puan.

Kemudian, Puan bilang Kementerian Pertanian juga harus memberi perhatian khusus kepada petani-petani untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Salah satunya, dengan cara memperbanyak bantuan stimulus kepada para petani.

“Penguatan produksi pangan dalam negeri dengan cara memberikan bantuan kepada petani dalam bentuk bibit unggul, pupuk, dan alat pertanian,” ungkapnya.

Dengan bantuan dari Pemerintah, legislator dari PDI Perjuangan itu yakin para petani bisa meningkatkan kualitas dan produktivitas.

Selanjutnya, Ketua DPR mendesak Pemerintah memperkuat pengawasan dan pengendalian harga pangan untuk melindungi kepentingan petani.

Puan mengklaim selama ini bersama anggota-anggota DPR RI lainnya terus melakukan pengawasan langsung dengan mendatangi para petani. Selain untuk mengetahui kondisi yang dihadapi petani, DPR juga menyalurkan bantuan.

“Dalam setiap kunjungan kerja ke daerah, saya selalu menyempatkan datang dan bertemu kelompok petani di wilayah tersebut. Kehadiran DPR penting untuk menyerap aspirasi petani. Sehingga, kami bisa turut membantu mencarikan solusi dari persoalan yang mereka hadapi,” jelas Puan.

Dalam hal kerja sama dengan negara-negara kawasa, Puan mendorong Pemerintah Indonesia meningkatkan kolaborasi dengan negara-negara lain sebagai langkah antisipasi kenaikan harga pangan global.

Isu itu juga sesuai dengan tema KTT ASEAN ke-42 yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

“Penting untuk mencapai pertumbuhan sosial ekonomi yang inklusif untuk menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth. Sehingga tidak ada satu orang pun masyarakat dunia yang tertinggal,” imbuhnya.

Dari sisi parlemen, ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) atau forum parlemen Asia Tenggara yang tahun ini berada di bawah keketuaan Indonesia juga sudah memberikan rekomendasi terkait persoalan pangan.

Rekomendasi melalui AIPA Message itu disampaikan oleh Puan dalam salah satu sesi pleno di KTT ASEAN, yakni pada agenda Interface ASEAN-AIPA yang dihadiri semua pimpinan pemerintahan dan parlemen negara Asia Tenggara, Rabu (9/10/2022).

Salah satu poin penting AIPA Message yang disampaikan Puan adalah seruan supaya negara-negara Asia Tenggara meningkatkan kemampuan tanggap ketahanan ASEAN.

“Termasuk berfokus pada ketahanan energi dan pangan dalam konteks kawasan dan komunitas global yang dinamis,” tegasnya.(rid/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs