Jumat, 22 November 2024

Gunung Anak Krakatau Erupsi Muntahkan Abu Setinggi 3.000 Meter

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Potret kondisi Gunung Anak Krakatau yang diambil pada pukul 06.09 WIB, Kamis (11/5/2023). Foto: Magma Indonesia

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan telah terjadi erupsi di Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Provinsi Lampung. Erupsi itu terjadi pukul 05.19 WIB, Kamis (11/5/2023).

Deny Mardiono mengatakan erupsi itu terjadi pukul 05.19 WIB, Kamis (11/5/2023).

“Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 3.000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya,” kata Deny Mardiono Petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau dalam keterangan yang dilansir Antara.

Deny menjelaskan bahwa erupsi itu terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 2 menit 12 detik.

Menurutnya, dari erupsi itu tidak terdengar suara dentuman yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau.

Gunung Anak Krakatau berada pada status level III atau siaga yang ditetapkan sejak 24 April 2022.

PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengujung, wisatawan, maupun pendaki untuk tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.

Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi, sehingga Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.

Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara satu sampai enam tahun.

Erupsi-erupsi itu menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava yang perlahan membangun tubuh gunung api tersebut.(ant/ihz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs