Jumat, 22 November 2024

Kukuhkan Enam Guru Besar, ITS Miliki 157 Profesor

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Enam profesor baru ITS usai dikukuhkan bersama jajaran pimpinan ITS, Dewan Profesor ITS dan tamu undangan yang hadir di Auditorium Gedung Pusat Riset ITS. Foto: ITS

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya saat ini telah memiliki 157 profesor, setelah pada Rabu (10/5/2023) hari ini, kembali mengukuhkan enam guru besar dari berbagai bidang ilmu di Auditorium Gedung Pusat Riset ITS.

Dari enam profesor tersebut, Ali Masduqi dari Departemen Teknik Lingkungan dikukuhkan sebagai profesor ke-152 ITS, dan menerangkan orasi ilmiahnya yang berjudul “Implementasi Smart Water Supply Systems untuk Meningkatkan Pelayanan Air Minum yang Prima”.

Ia menyatakan bahwa sistem hasil penelitiannya tersebut, memiliki fungsi untuk memantau dan melaporkan kualitas air baku, hingga air yang telah didistribusikan ke pelanggan secara real time.

“Sehingga setiap terjadi abnormalitas kualitas, sistem dapat mengambil keputusan secara langsung,” ucapnya.

Kemudian, Bambang Widjanarko dari Departemen Statistika dikukuhkan sebagai profesor ke-153 ITS, dan memaparkan orasi ilmiahnya berjudul Analisis Multivariat untuk Mengatasi Heterogenitas yang Tidak Teramati.

Analisis multivariat yang dikembangkannya tersebut, merupakan teknik Structural Equation Modelling (SEM) yang mampu memodelkan data dengan heterogenitas tidak teramati, dengan hasil yang valid. “Hasil yang dianalisis dapat digeneralisasi pada tingkat data agregat,” ujarnya.

Selanjutnya, Eddy Setiadi Soedjono dari Departemen Teknik Lingkungan turut dikukuhkan sebagai profesor ke-154 ITS, yang mana dirinya memaparkan orasi ilmiahnya dengan judul Percepatan Pemenuhan Pengelolaan Air Limbah Permukiman di Indonesia.

Topik tersebut, menurutnya berfokus pada upaya mengakselerasi pembangunan jamban sehat dalam untuk sanitasi yang lebih baik. Melalui penelitiannya, ia juga mengusulkan adanya daur ulang fosfor yang dihasilkan dari limbah tinja rumah tangga. “Saya melihat adanya potensi tinggi agar cadangan fosfor dapat diperpanjang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Eng Chastine Fatichah dari Departemen Teknik Informatika juga dikukuhkan sebagai profesor ke-155 ITS, dan berorasi dengan judul “Generative AI: Teknik, Peran, dan Tantangan”. Dosen ini mengembangkan teknik deep learning sebagai generative AI pada kecerdasan buatan untuk berbagai tujuan.

Ia mengatakan, hasil penelitiannya tersebut dapat menghasilkan model prediksi tingkat keparahan penyakit dengan citra medis hingga memulihkan foto lama atau rusak akibat kehilangan piksel dengan lebih stabil dan akurat.

Berikutnya, Ratna Ediati dari Departemen Kimia yang dikukuhkan sebagai profesor ke-156 ITS, menjelaskan orasi ilmiahnya dengan topik Peran Material Berpori Metal-Organic Frameworks (MOF) dalam Mendukung Pelestarian Lingkungan.

Ia menggagas MOF sebagai adsorben yang ramah lingkungan. Dengan memodifikasi MOF melalui sintesis kitosan dan magnetik dengan metode green synthesis, perempuan berkacamata ini berhasil ciptakan MOF dengan kapasitas adsorpsi yang tinggi. “Adsorben untuk mengadsorpsi polutan ini dapat digunakan berulang kali,” terangnya.

Dan terkahir, Sumarno Mengyang dari Departemen Teknik Kimia dikukuhkan menjadi profesor ke-157 ITS dengan topik Pemrosesan Polimer Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

Ia menggagas polimer ramah lingkungan dengan metode sonikasi, high shear mixing, dan hydrothermal. Ia mengungkapkan bahwa polimer dapat dibuat dari sisa hasil alam, baik dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, hingga peternakan.

Dengan dikukuhkannya enam profesor tersebut, Mochamad Ashari Rektor ITS berharap, jumlah profesor di ITS dapat terus bertambah dan semakin produktif dalam menghasilkan publikasi ilmiah.

“Pada awal 2022, meskipun jumlah profesor di ITS terbilang sedikit dibanding kampus lain, namun produktivitas yang dihasilkan oleh para profesor ITS ini cukup tinggi dan membanggakan,” pungkasnya. (ris/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs