Sabtu, 23 November 2024

Enam Camaba Disabilitas Ikuti Tes UTBK di Unesa

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Peserta UTBK disabilitas saat menjalani ujian di kelas yang berada di Gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Rabu (10/5/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Enam Calon Mahasiswa Baru (Camaba) tunanetra ikuti tes Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jatim yang mengadakan UTBK bagi disabilitas.

Sukarmin Kepala Sub Direktorat Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Unesa menyatakan, dalam pelaksanaan tes UTBK bagi disabilitas tersebut, dilakukan dalam satu sesi untuk mempermudah layanan.

“Kemudian dari segi soal tentu saja berbeda, karena mereka tunanetra, sehingga alat yang digunakan itu alat khusus, jadi menggunakan alat dengar, sehingga kami perlu mengumpulkan di waktu tertentu dan sesi tertentu agar persiapan alat yang digunakan itu bisa maksimal,” ucapnya saat berada di Gedung Rektorat Unesa Kampus Lidah Wetan, pada Rabu (10/5/2023).

Untuk total soal yang diberikan kepada para peserta disabilitas yang melakukan tes UTBK di Unesa tersebut, ia menyebut terdapat 90 soal.

“Jumlah soal memang tidak sebanyak yang normal, tapi dari segi waktu itu disediakan sama seperti anak normal. Dari jumlah soalnya memang berbeda, karena memang speed membacanya kan tidak, jadi harus mendengar,” ujarnya.

Peserta Tes UTBK disabilitas saat berada di ruangan ujian di Gedung Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada Rabu (10/5/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Sedangkan untuk pengawas, ia menyebut, diambil dari pengawas reguler dan dari dosen disabilitas, pendidikan luar biasa, yang menurutnya dalam keseharian memiliki fokus untuk mengajar penyandang disabilitas.

“Tugas pengawas sendiri, yang pertama agar tidak ada kecurangan, kedua memfasilitasi peserta nyaman mengerjakan, dan yang ketiga menghasilkan sistem yang dipakai itu juga berjalan. Jadi, kalau ada problem sistem dan lain-lain itu bisa segera diatasi,” jelasnya.

Kuota bagi mahasiswa disabilitas sendiri, yang ingin mengambil kuliah di Unesa, ia menyebut tidak ada batasan.

“Jadi, monggo, karena ini kita punya direktur disabilitas, artinya perhatian kita ke disabilitas itu sangat luar biasa,” ungkapnya.

Sementara itu, Wagino Direktur Disabilitas Unesa menyatakan bahwa tahun lalu Unesa menerima sebanyak 18 mahasiswa disabilitas, dan tahun ini Unesa tetap berkomitmen menjadi kampus yang ramah disabilitas.

“Intinya kita memastikan bahwa hak mereka itu didapat. Treatment yang biasa kita lakukan adalah ketika mereka sudah masuk di Unesa, kita lakukan orientasi kampus untuk para disabilitas ini. Itu pertama, Kedua, pengenalan tool yang akan digunakan dalam kuliah, nah itu yang berangkat untuk menuntun belajar mereka,” jelasnya.

Lebih lanjut, untuk peserta UTBK disabilitas yang mengikuti tes di Unesa tersebut, ia menyebut dari beberapa daerah di Jatim.

“Jadi dari Jawa Timur, ada dari Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, kemudian Gresik juga ada,” pungkasnya.(ris/ihz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs