Jumat, 22 November 2024

Indonesia Usung Isu Pemberantasan Perdagangan Manusia pada KTT Ke-42 ASEAN

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden RI didampingi Pratikno Mensesneg memberikan keterangan menjelang KTT ke-42 ASEAN, di Senin (8/5/2023), di Hotel Meruorah, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden RI mengatakan, kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulu sampai hilir.

Maka dari itu, Indonesia selaku Ketua ASEAN tahun ini mengusung isu pemberantasan perdagangan manusia untuk dibahas bersama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN.

Menurut Jokowi, solusi masalah perdagangan manusia sangat mendesak karena banyak warga ASEAN yang jadi korban, dan sebagian besar Warga Negara Indonesia (WNI).

Dalam keterangannya, Senin (8/5/2023), di Hotel Meruorah, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jokowi bilang mereka yang jadi korban umumnya terjerat sindikat penipuan daring (online scams).

“Saya tegaskan kejahatan perdagangan manusia harus diberantas tuntas dari hulunya sampai ke hilir. Saya ulangi, harus diberantas tuntas. Sehingga, dalam KTT ASEAN nanti akan diadopsi dokumen kerja sama penanggulangan perdagangan orang akibat penyalahgunaan teknologi,” ujarnya.

Sekadar informasi, 20 WNI yang dipekerjakan sebagai penipu berkedok investasi daring (scammer) oleh perusahaan yang merekrutnya, mengalami penyiksaan dan disekap di Myanmar.

Juddha Nugraha Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri menyebut, upaya menyelamatkan para WNI penuh tantangan.

Karena, mayoritas WNI disekap di Myawaddy, daerah konflik bersenjata antara Militer Myanmar dan kelompok pemberontak.

Sesudah melakukan berbagai upaya, Sabtu (6/5/2023), Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar (KBRI) Yangon dan KBRI Bangkok berhasil membebaskan 20 WNI yang disekap.

Sebelumnya, Otoritas Filipina dan perwakilan 10 negara termasuk Indonesia juga berhasil menyelamatkan 1.048 orang korban perdagangan manusia.

Dari jumlah tersebut, 143 orang di antaranya berstatus Warga Negara Indonesia.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs