Jumat, 22 November 2024

Dokter Gigi: Pascapandemi Covid, “Dentistry 2.0” Kian Berkembang

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
drg Wihan Pradana, Sp.Pros Praktisi kesehatan dokter gigi spesialis Prostodonsia, ketika memberikan materi terkait kesehatan gigi di RSUP dr. Sardjito, Yogyakarta. Foto: Antara

Wihan Pradana praktisi kesehatan dokter gigi spesialis Prostodonsia, menyebutkan Dentistry 2.0 (praktik dokter gigi secara daring) semakin berkembang pasca-pandemi Covid-19.

“Secara umum Dentistry 2.0 dengan sistem digital cukup berkembang di Indonesia, terutama setelah pandemi Covid-19,” ujarnya dalam acara diskusi mengenai Dentistry 2.0 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (8/5/2023).

Ia mengatakan, Dentistry 2.0 berkembang di berbagai lini kedokteran gigi seperti Teledentistry yang memungkinkan pasien berkonsultasi terkait masalah gigi secara daring.

Selain itu juga terdapat Remote Dentistry, di mana dokter gigi dapat memberi pelayanan pada pasien dengan suatu sistem dan peralatan secara jarak jauh, jelas Wihan.

“Dokter juga bisa memberikan instruksi kepada pasien dari jarak jauh untuk menjalankan pengobatan secara mandiri bahkan juga mengirimkan bahan untuk digunakan dalam proses pengobatannya,” tuturnya.

Dokter yang praktik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito, Yogyakarta itu, juga menyebutkan terdapat layanan Digital Dentistry sebagai gabungan teknologi dan tradisional seperti penanaman veneer gigi yang diharapkan lebih akurat dengan menggunakan bantuan teknologi.

Ia mengatakan ke depannya Dentistry 2.0 akan lebih berkembang lagi dengan adanya Robotic Dental Surgery (operasi gigi dengan robot) yang sedang dalam tahap penelitian oleh para ilmuwan.

“Untuk sekarang masih banyak kegagalan untuk dilakukan secara full machine, Kedepannya pasti akan lebih optimal,” imbuh wihan melansir dari Antara.

Ia juga mengatakan, Dentistry 2.0 bahkan dapat ditemukan di sejumlah produk pasta gigi yang menampilkan kode batang pada kemasannya untuk dipindai agar terhubung dengan layanan konsultasi dokter gigi.

“Saat ini Indonesia tidak tertinggal dalam kemutakhiran alat-alat kedokteran gigi meskipun belum tersebar secara merata,” demikian ungkap Wihan Pradana.(ant/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs