Selain penampilan memukau atlet, SEA Games 2023 Kamboja juga menyuguhkan hal-hal unik dan kreatif saat terjadi kondisi darurat hingga viral.
Salah satunya saat upacara pengalungan medali untuk pemenang nomor 20 kilometer jalan cepat, di kawasan Candi Angkor Wat, Seam Reap, Sabtu (7/5/2023) malam.
Di venue yang fasilitasnya serba terbatas karena berada di tengah hutan itu, panitia cukup kreatif mengatasi ketiadaan penerangan dengan memakai tiga lampu mobil sebagai sumber pencahaya upacara, di antaranya untuk dua atlet Indonsia Hendro Yap yang meraih medali emas kategori putra, dan Violine Intan Puspita untuk kategori putri.
Melansir laporan Antara, Minggu (7/5/2023), upacara pengalungan sejatinya dijadwal sebelum matahari tenggelam. Namun, terpaksa diundur karena ada penundaan start lomba nomor jalan cepat 20 km tersebut.
Pengunduran waktu itu harus dilakukan untuk menghindari cuaca panas ekstrem, yang bisa membuat para atlet tidak nyaman, bahkan bisa jadi membahayakan.
Akhirnya, dari kesepakatan bersama lomba kategori putra dimulai pukul 16.45 waktu setempat, atau ditunda 45 menit dari jadwal, disusul lomba untuk kategori putri lima menit sesudahnya.
Walau sudah diundur, cuaca panas tetap menyulitkan para atlet untuk mengukir catatan waktu terbaiknya. Bahkan beberapa atlet terkapar dan tidak bisa menyelesaikan lomba. Hendro Yap pun langsung ambruk begitu melewati pita finis dan harus dipapah para Ofisial Indonesia.
“Waduh ampun panasnya luar biasa. Ini paling panas selama saya ikut SEA Games. SEA Games-SEA Games sebelumnya tidak separah ini,” kata Hendro.
Akibat pengunduran jadwal tersebut, lomba selesai saat matahari tenggelam dan upacara pengalungan medali pun harus dilakukan saat langit sudah gelap. Namun, di situ kreativitas panitia muncul. Mengatasi kendala penerangan, mereka berkreasi memanfaatkan cahaya dari tiga mobil.
Upacara pun dilangsungkan tetap dengan khidmat. Sang saka Merah Putih tetap berkibar dengan gagah dan lagu Indonesia pun tetap berkumandang.
“Sama sekali tidak ada masalah dengan memakai lampu mobil. Karena ini kan darurat situasi dan kondisinya. Kami justru mengapresiasi karena panitia sigap mengatasi persoalan penerangan ini dan yang terpenting Merah Putih tetap berkibar dan Indonesia Raya tetap berkumandang,” kata Mustara Musa, manajer kontingen atletik Indonesia untuk SEA Games 2023.(ant/bil/rid)