Festival Rujak Uleg yang digelar di Kya-Kya Kembang Jepun Surabaya, pada Sabtu (6/5/2023), diikuti total 432 peserta yang dibagi ke dalam 108 grup.
Dari pantauan suarasurabaya.net, Sabtu siang, terlihat antusias baik para peserta dan pengunjung yang sudah memasuki area festival sejak sekitar pukul 14.00, untuk melihat festival yang sudah masuk ke dalam agenda nasional itu.
Salah satu grup peserta festival dari Inspektorat Kota Surabaya mengaku sudah bersiap di tempat sejak pukul 14.00 WIB. Grup dari Inspektorat Kota Surabaya itu mengangkat tema “Kencana”, dengan menampilkan warna-warna yang cenderung keemasan.
“Kencana artinya emas. Tema ini diangkat dari raja yang punya banyak emas. Jadi yang ditonjolkan emasnya,” jelasnya.
Fero Indo peserta yang mewakili Inspektorat Kota Surabaya mengatakan, alasan mengambil tema emas karena ingin menarik perhatian lebih dari pengunjung.
“Emas kan mencolok dan kelihatan menonjol jadi pengunjung menaruh perhatian lebih,” tegasnya.
Sementara, tema kehijauan diangkat oleh grup dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Khoirul Ummah peserta dari DLH menjelaskan dengan mengangkat tema yang serba hijau, DLH bertujuan menunujukkan kelingkungannya.
“Tidak hanya menunjukkan kelingkungannya, tapi juga tidak meninggalkan nilai seni dan budaya yang ada,” kata Khoirul.
Ia mengaku grupnya hanya melakukan persiapan selama seminggu sebelum hari H. “Meskipun hanya seminggu persiapan, tapi kita semua maksimal untuk menampilkan yang terbaik,” ucapnya.
Diketahui, Akan ada tiga cobek raksasa yang masing-masing berdiameter 2,5 meter, yang akan diuleg oleh para tamu undangan. Selain Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, gelaran itu akan dihadiri Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dan enam kepala daerah se-Gerbangkertasusila.
Adapun meski peserta festival tahun ini lebih sedikit dari tahun lalu yang diikuti 700 peserta, namun tahun ini lebih mengutamakan kualitas. (ihz/bil/iss)