Dua pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Surabaya curhat soal kekurangan modal ke Ganjar Pranowo bakal calon presiden 2024 dari PDIP.
Lastri, pelaku UMKM yang menjual abon hasil olahan ikan lele salah satunya. Ia ditunjuk maju ke panggung gedung Balai Budaya Alun-Alun Surabaya.
Ganjar memintanya menjabarkan tiga masalah yang menghambat perkembangan usahanya.
“Satu, modal. Dua, kurang support suami. Tiga, pemasaran,” kata Lastri, Sabtu (6/5/2023).
Ketika diminta menjabarkan kisaran biaya yang dibutuhkan, Lastri pun membeberkan kurang lebih delapan juta rupiah.
“Untuk oven yang besar itu sekitar tiga juta lebih, terus untuk masak sekali produksi ya lima juta,” katanya lagi.
Sementara Haris, pelaku UMKM yang bergerak dibidang produksi pupuk kompos dari kotoran kambing juga mengalami kendala serupa.
“Saya butuh mesin penggiling untuk meningkatkan kapasitas produksi, sekitar 20 juta rupiah,” ujarnya.
Ganjar lantas memaparkan beberapa hal yang harus dilakukan bagi para pelaku UMKM yang memiliki masalah serupa. Dengan mengajukan pinjaman kredit mikro.
“Selain itu ya pakai digital, harus kenal digital untuk jualan, bukan di sosial media masing-masing,” katanya.
Dua pelaku UMKM yang mengeluh itu pun langsung akan diintervensi berupa bantuan pendampingan oleh timnya.
“Nanti akan saya lihat setelah itu bisa berkembang nggak,” pungkasnya.
Diketahui, paparan soal UMKM itu masuk dalam rangkaian safari politiknya ke Surabaya hari ini. Selain konsolidasi dengan internal PDIP Jatim pagi tadi, kemudian peresmian posko pemenangan di Pandegiling, berlanjut menghadiri Pesta Wirausaha di Balai Pemuda Surabaya.
Usai pemaparan, Ganjar juga menghadiri Pesta Rakyat dan makan bersama ribuan warga di Balai Kota Surabaya. (lta/iss)