Perusahaan Listrik Negara (PLN) terjunkan 216 personel gabungan dari Wilayah Sulawesi Tengah, Utara, Selatan, Tenggara dan Barat serta Gorontalo untuk membantu perbaikan infrastruktur kelistrikan pascagempa yang mengguncang Palu dan Donggala.
Selain itu, untuk solusi jangka pendek penerangan, PLN juga membawa 8 genset yang nantinya akan disebar di posko-posko yang ada di Palu dan Donggala, seperti dilansir dari Antara dari PLN.
“Saat ini konsentrasi kami adalah bagaimana meninventarisir kelistrikan di Palu dan Donggala, agar kami bisa segera bergerak efektif dan efisien. Tambahan 216 personel ini tentu sangat membantu proses recovery tersebut, terlebih semuanya adalah tenaga yang sudah berpengalaman”. ungkap Edison Sipahutar General Manajer PLN Wilayah Sulawesi Tengah, Utara dan Gorontalo.
Sebanyak 216 personel yang diberangkatkan sudah teruji kemampuannya dengan kompetensi sebagai teknisi pemeliharaan jaringan listrik tegangan menengah, tegangan rendah, dan Tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) hal ini untuk mempercepat pemulihan karena kondisi lapangan yang sangat berat.
“Yang terutama adalah bekerja sesuai SOP dan prosedur keselamatan yang telah ditetapkan. Kami yakin tambahan tenaga ini sangat penting untuk percepatan kepulihan listrik di Palu dan Donggala,” jelas Edison.
Prioritas dalam penanganan musibah gempa bumi ini yakni pemulihan kelistrikan di sejumlah layanan publik, tercakup di dalamnya adalah rumah sakit, tempat penampungan pengungsi, bandara dan instalasi air bersih.
Selain fokus penanganan infrastruktur kelistrikan melalui PLN Peduli, bantuan kemanusiaan dari PLN juga sudah mulai bergerak. Bantuan didatangkan dari lokasi yang bisa diakses menggunakan jalur darat seperti Manado dan Gorontalo.
Bantuan yang telah bergerak menuju lokasi bencana ini terdiri dari bahan makanan dan obat-obatan
“Kami yakin para pengungsi membutuhkan bahan makanan dan obat-obatan. Untuk itu bantuan tersebut diutamakan,” ujar Edison. (ant/nin/rst)